Cara Mengukur Transistor Menggunakan Multimeter Analog

5 min read Aug 09, 2024
Cara Mengukur Transistor Menggunakan Multimeter Analog

Cara Mengukur Transistor Menggunakan Multimeter Analog

Transistor merupakan komponen elektronik yang sangat penting dalam berbagai perangkat elektronik. Transistor berfungsi sebagai sakelar atau penguat sinyal elektronik. Untuk mengetahui kondisi transistor, Anda dapat mengukurnya menggunakan multimeter analog.

Persiapan

  1. Siapkan multimeter analog. Pastikan multimeter dalam kondisi baik dan jarum penunjuknya berfungsi normal.
  2. Siapkan transistor yang ingin diukur. Pastikan Anda mengetahui jenis dan pin transistor (Base, Collector, Emitter).
  3. Siapkan kabel jumper. Kabel jumper digunakan untuk menghubungkan transistor ke multimeter.

Cara Mengukur Transistor

1. Mengukur Transistor NPN

a. Pengukuran Base-Emitter (B-E)

  • Atur multimeter pada skala ohm (Ω).
  • Hubungkan kabel merah ke pin Base (B) dan kabel hitam ke pin Emitter (E).
  • Baca nilai resistansi pada multimeter. Nilai resistansi seharusnya antara beberapa ratus ohm hingga beberapa kilo ohm. Jika nilai resistansi terlalu tinggi atau nol, transistor rusak.

b. Pengukuran Base-Collector (B-C)

  • Atur multimeter pada skala ohm (Ω).
  • Hubungkan kabel merah ke pin Base (B) dan kabel hitam ke pin Collector (C).
  • Baca nilai resistansi pada multimeter. Nilai resistansi seharusnya terlalu tinggi atau nol. Jika nilai resistansi mendekati resistansi pengukuran B-E, transistor rusak.

c. Pengukuran Collector-Emitter (C-E)

  • Atur multimeter pada skala ohm (Ω).
  • Hubungkan kabel merah ke pin Collector (C) dan kabel hitam ke pin Emitter (E).
  • Baca nilai resistansi pada multimeter. Nilai resistansi seharusnya terlalu tinggi atau nol. Jika nilai resistansi mendekati resistansi pengukuran B-E, transistor rusak.

2. Mengukur Transistor PNP

a. Pengukuran Base-Emitter (B-E)

  • Atur multimeter pada skala ohm (Ω).
  • Hubungkan kabel hitam ke pin Base (B) dan kabel merah ke pin Emitter (E).
  • Baca nilai resistansi pada multimeter. Nilai resistansi seharusnya antara beberapa ratus ohm hingga beberapa kilo ohm. Jika nilai resistansi terlalu tinggi atau nol, transistor rusak.

b. Pengukuran Base-Collector (B-C)

  • Atur multimeter pada skala ohm (Ω).
  • Hubungkan kabel hitam ke pin Base (B) dan kabel merah ke pin Collector (C).
  • Baca nilai resistansi pada multimeter. Nilai resistansi seharusnya terlalu tinggi atau nol. Jika nilai resistansi mendekati resistansi pengukuran B-E, transistor rusak.

c. Pengukuran Collector-Emitter (C-E)

  • Atur multimeter pada skala ohm (Ω).
  • Hubungkan kabel hitam ke pin Collector (C) dan kabel merah ke pin Emitter (E).
  • Baca nilai resistansi pada multimeter. Nilai resistansi seharusnya terlalu tinggi atau nol. Jika nilai resistansi mendekati resistansi pengukuran B-E, transistor rusak.

Catatan

  • Nilai resistansi yang terukur pada multimeter analog mungkin berbeda tergantung jenis dan spesifikasi transistor.
  • Pengukuran transistor dengan multimeter analog tidak selalu akurat. Untuk hasil yang lebih akurat, Anda dapat menggunakan multimeter digital.
  • Selalu perhatikan polaritas kabel dan pin transistor.
  • Jika Anda tidak yakin tentang jenis dan pin transistor, cari informasi pada datasheet transistor.

Semoga artikel ini membantu Anda dalam mengukur transistor menggunakan multimeter analog!