Contoh Penulisan Gelar Setelah Nama

3 min read Aug 22, 2024
Contoh Penulisan Gelar Setelah Nama

Contoh Penulisan Gelar Setelah Nama

Gelar adalah sebutan yang menunjukkan tingkat pendidikan, jabatan, atau kehormatan seseorang. Penulisan gelar setelah nama harus mengikuti aturan yang benar agar tidak salah dan terkesan tidak profesional.

Berikut adalah beberapa contoh penulisan gelar setelah nama:

1. Gelar Akademik

  • S.Pd. (Sarjana Pendidikan) - Contoh: Budi Santoso, S.Pd.
  • S.Kom. (Sarjana Komputer) - Contoh: Rina Dwi, S.Kom.
  • S.E. (Sarjana Ekonomi) - Contoh: Agus Supriyanto, S.E.
  • M.Si. (Magister Sains) - Contoh: Sri Wahyuni, M.Si.
  • Dr. (Doktor) - Contoh: Dwi Susanto, Dr.

Catatan:

  • Gelar akademik ditulis singkat dan dipisahkan dengan koma dari nama.
  • Jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar akademik, urutkan berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi di depan. Contoh: Dwi Susanto, Dr., M.Si.

2. Gelar Jabatan

  • Ir. (Irjen) - Contoh: Ir. Joko Widodo
  • Bp. (Bapak) - Contoh: Bp. Soekarno
  • Ibu. - Contoh: Ibu Megawati Soekarnoputri
  • Prof. (Profesor) - Contoh: Prof. Dr. Arief Rachman

Catatan:

  • Gelar jabatan ditulis singkat dan dipisahkan dengan spasi dari nama.
  • Gelar Bp. dan Ibu. digunakan dalam konteks resmi dan formal.

3. Gelar Kehormatan

  • SH. (Sarjana Hukum) - Contoh: Asep Hermawan, SH.
  • MM. (Master of Management) - Contoh: Rinawati, MM.
  • MBA. (Master of Business Administration) - Contoh: Roni Adi, MBA.

Catatan:

  • Gelar kehormatan ditulis singkat dan dipisahkan dengan koma dari nama.
  • Gelar kehormatan tidak selalu menunjukkan tingkatan pendidikan dan dapat diberikan berdasarkan prestasi atau keahlian tertentu.

Penting untuk diingat:

  • Selalu gunakan gelar yang benar dan sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku.
  • Hindari penggunaan gelar yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan konteks.
  • Tanyakan kepada orang yang bersangkutan jika Anda ragu tentang penggunaan gelar yang tepat.

Dengan memahami aturan penulisan gelar setelah nama, Anda dapat menghindari kesalahan dan meningkatkan kredibilitas dalam komunikasi formal.