Contoh Penyakit Tanaman Cabe

4 min read Aug 22, 2024
Contoh Penyakit Tanaman Cabe

Contoh Penyakit Tanaman Cabe dan Cara Mengatasinya

Cabe merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup populer di Indonesia. Tanaman ini mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun, tanaman cabe juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat menyebabkan penurunan hasil panen. Berikut beberapa contoh penyakit tanaman cabe yang sering dijumpai:

1. Antraknosa

Penyebab: Jamur Colletotrichum gloeosporioides

Gejala: Bercak cokelat kehitaman pada buah cabe, daun, dan batang. Bercak tersebut dapat meluas dan menyebabkan buah membusuk.

Cara Mengatasi:

  • Pengendalian Kultur Teknis:
    • Gunakan benih cabe yang sehat dan bebas penyakit.
    • Lakukan rotasi tanaman.
    • Hindari penanaman cabe di lahan yang sebelumnya ditanami cabe.
    • Bersihkan gulma di sekitar tanaman.
  • Pengendalian Kimiawi:
    • Semprot dengan fungisida berbahan aktif mancozeb, propineb, atau chlorothalonil.

2. Busuk Buah

Penyebab: Jamur Phytophthora capsici

Gejala: Buah cabe menjadi lunak dan membusuk, biasanya dimulai dari ujung buah. Warna buah berubah menjadi kecoklatan dan terdapat bercak berwarna putih pada permukaannya.

Cara Mengatasi:

  • Pengendalian Kultur Teknis:
    • Jaga kelembaban tanah agar tidak terlalu basah.
    • Gunakan sistem drainase yang baik.
    • Hindari penyiraman pada bagian daun.
  • Pengendalian Kimiawi:
    • Semprot dengan fungisida berbahan aktif metalaksil, propineb, atau mancozeb.

3. Layu Fusarium

Penyebab: Jamur Fusarium oxysporum

Gejala: Tanaman cabe layu dan menguning, dimulai dari daun tua. Daun akhirnya mengering dan rontok. Batang tanaman menjadi coklat kehitaman.

Cara Mengatasi:

  • Pengendalian Kultur Teknis:
    • Gunakan benih cabe yang sehat dan bebas penyakit.
    • Lakukan rotasi tanaman.
    • Hindari penanaman cabe di lahan yang sebelumnya ditanami cabe.
    • Gunakan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah.
  • Pengendalian Kimiawi:
    • Semprot dengan fungisida berbahan aktif benomyl, thiophanate-methyl, atau carbendazim.

4. Bercak Daun

Penyebab: Jamur Cercospora capsici

Gejala: Muncul bercak kecil berwarna coklat kehitaman pada daun, yang kemudian dapat meluas dan menyebabkan daun menjadi kering dan rontok.

Cara Mengatasi:

  • Pengendalian Kultur Teknis:
    • Jaga kelembaban tanah agar tidak terlalu basah.
    • Bersihkan gulma di sekitar tanaman.
  • Pengendalian Kimiawi:
    • Semprot dengan fungisida berbahan aktif mancozeb, propineb, atau chlorothalonil.

5. Virus

Penyebab: Berbagai jenis virus, seperti virus mosaik tembakau (TMV) dan virus keriting daun (CLCuV).

Gejala: Muncul mosaik (campuran warna hijau dan kuning) pada daun, daun menjadi keriting dan mengerut, serta pertumbuhan tanaman terhambat.

Cara Mengatasi:

  • Pengendalian Kultur Teknis:
    • Gunakan benih cabe yang sehat dan bebas penyakit.
    • Lakukan sanitasi alat dan lingkungan sekitar tanaman.
    • Hindari penanaman cabe di lahan yang sebelumnya ditanami tanaman yang rentan terhadap virus.
  • Pengendalian Kimiawi:
    • Tidak ada fungisida yang efektif untuk mengendalikan virus.
    • Cara terbaik untuk mengatasi penyakit virus adalah dengan pencegahan.

Catatan Penting:

  • Pencegahan merupakan cara terbaik untuk mengatasi penyakit tanaman cabe.
  • Penggunaan fungisida harus dilakukan dengan tepat dan sesuai dosis yang dianjurkan.
  • Selalu konsultasikan dengan petugas penyuluh pertanian untuk mendapatkan informasi dan rekomendasi yang tepat.

Related Post