Contoh Senyawa dengan Nama Trivial
Nama trivial adalah nama yang diberikan kepada suatu senyawa kimia yang tidak mengikuti aturan penamaan sistematis IUPAC. Nama trivial seringkali berasal dari sumber seperti:
- Sumber alami: Senyawa yang ditemukan di alam, seperti tumbuhan, hewan, atau mineral.
- Sifat fisik atau kimia: Nama yang mencerminkan sifat fisik atau kimia senyawa, seperti warna, bau, atau titik leleh.
- Penggunaan: Nama yang mencerminkan penggunaan senyawa, seperti dalam industri atau pengobatan.
Berikut beberapa contoh senyawa dengan nama trivial beserta asal usulnya:
Contoh Senyawa dengan Nama Trivial:
1. Air (H₂O)
- Asal Usul: Nama trivial "air" telah digunakan sejak zaman kuno, berasal dari bahasa Inggris Kuno "wæter".
2. Amonia (NH₃)
- Asal Usul: Nama "amonia" berasal dari nama dewa Mesir kuno, Amun, karena amonia pertama kali ditemukan di sekitar Kuil Amun di Mesir.
3. Garam (NaCl)
- Asal Usul: Nama "garam" berasal dari bahasa Latin "sal", yang juga merupakan nama kuno untuk garam.
4. Gula (C₁₂H₂₂O₁₁)
- Asal Usul: Nama "gula" berasal dari bahasa Sansekerta "sharkara", yang berarti pasir. Nama ini diberikan karena gula pasir memiliki tekstur yang mirip dengan pasir.
5. Metanol (CH₃OH)
- Asal Usul: Nama trivial "methanol" berasal dari nama kayu (methyl) karena senyawa ini pertama kali diperoleh dari penyulingan kayu.
6. Etanol (C₂H₅OH)
- Asal Usul: Nama trivial "etanol" berasal dari nama eter (ethyl) karena senyawa ini pertama kali diperoleh dari eter.
7. Asam asetat (CH₃COOH)
- Asal Usul: Nama trivial "asam asetat" berasal dari kata Latin "acetum", yang berarti cuka.
8. Asam sitrat (C₆H₈O₇)
- Asal Usul: Nama trivial "asam sitrat" berasal dari nama buah lemon, yang merupakan sumber utama senyawa ini.
9. Asam benzoat (C₇H₆O₂)
- Asal Usul: Nama trivial "asam benzoat" berasal dari nama tanaman benzoin (Styrax benzoin), yang merupakan sumber utama senyawa ini.
10. Benzena (C₆H₆)
- Asal Usul: Nama trivial "benzena" berasal dari nama minyak benzoin (Styrax benzoin), yang merupakan sumber utama senyawa ini.
Nama trivial seringkali lebih mudah diingat daripada nama sistematis IUPAC. Namun, penting untuk mengetahui nama sistematis senyawa agar dapat berkomunikasi dengan tepat tentang senyawa tersebut.
