Contoh Surat Borongan Bangunan

5 min read Aug 29, 2024
Contoh Surat Borongan Bangunan

Contoh Surat Borongan Bangunan

Surat borongan bangunan merupakan dokumen penting yang berisi kesepakatan antara pemilik bangunan dan kontraktor dalam membangun sebuah bangunan. Surat ini menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan proyek dan menyelesaikan sengketa yang mungkin timbul di kemudian hari.

Berikut ini contoh surat borongan bangunan yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

SURAT BORONGAN BANGUNAN

Nomor : .../..../....

Perihal : Perjanjian Borongan Bangunan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama : [Nama Pemilik Bangunan] Alamat : [Alamat Pemilik Bangunan] No. Telpon : [Nomor Telepon Pemilik Bangunan] Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri (selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA)

  2. Nama : [Nama Kontraktor] Alamat : [Alamat Kontraktor] No. Telpon : [Nomor Telepon Kontraktor] Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri (selanjutnya disebut PIHAK KEDUA)

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian borongan bangunan dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 : Pekerjaan Borongan

1.1 Pihak Kedua bersedia melaksanakan pekerjaan borongan bangunan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis yang telah disepakati bersama, yaitu :

  • [Uraian pekerjaan borongan]

1.2 Pekerjaan borongan bangunan tersebut akan dilaksanakan di :

  • [Lokasi bangunan]

Pasal 2 : Waktu Pelaksanaan

2.1 Waktu pelaksanaan pekerjaan borongan bangunan ini adalah selama [Lama waktu pelaksanaan] hari kalender, terhitung sejak tanggal [Tanggal mulai] sampai dengan tanggal [Tanggal selesai].

2.2 Pihak Kedua bertanggung jawab atas kelancaran dan penyelesaian pekerjaan borongan bangunan sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

Pasal 3 : Harga Borongan

3.1 Harga borongan bangunan untuk pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 1 adalah [Jumlah uang].

3.2 Pembayaran dilakukan dengan cara:

  • [Cara pembayaran]

Pasal 4 : Jaminan Pelaksanaan

4.1 Pihak Kedua wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan pekerjaan berupa [Bentuk jaminan] sebesar [Jumlah jaminan].

4.2 Jaminan pelaksanaan pekerjaan tersebut akan dikembalikan kepada Pihak Kedua setelah pekerjaan borongan bangunan selesai dan diterima dengan baik oleh Pihak Pertama.

Pasal 5 : Sanksi

5.1 Jika Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan borongan bangunan sesuai dengan waktu yang telah disepakati, maka Pihak Kedua dikenakan denda sebesar [Jumlah denda] per hari keterlambatan.

5.2 Jika Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan borongan bangunan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah disepakati, maka Pihak Kedua wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Pasal 6 : Penyelesaian Sengketa

6.1 Segala sengketa yang timbul sehubungan dengan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

6.2 Jika musyawarah tidak membuahkan hasil, maka sengketa akan diselesaikan melalui pengadilan yang berwenang.

Pasal 7 : Ketentuan Lain

7.1 Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) eksemplar, masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

7.2 Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Demikian perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

[Tempat] ,[Tanggal]

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[Nama Pemilik Bangunan] [Nama Kontraktor]

[Tanda Tangan] [Tanda Tangan]

[Nama Terang] [Nama Terang]

[Stempel] [Stempel]

Catatan:

  • Anda dapat menyesuaikan isi surat borongan bangunan ini dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
  • Pastikan semua klausul dalam surat tersebut dirumuskan secara jelas dan rinci agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.
  • Sebaiknya konsultasikan dengan ahli hukum untuk mendapatkan bantuan dalam menyusun surat borongan bangunan yang tepat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semoga contoh surat borongan bangunan ini bermanfaat untuk Anda.