Contoh Surat Cerai Agama Buddha

3 min read Aug 29, 2024
Contoh Surat Cerai Agama Buddha

Contoh Surat Cerai Agama Buddha

Permohonan Cerai

Kepada Yth.

Dewan Sangha

[Nama Vihara]

[Alamat Vihara]

Perihal: Permohonan Cerai

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: [Nama Suami]

Alamat: [Alamat Suami]

Nomor Telepon: [Nomor Telepon Suami]

Nama: [Nama Istri]

Alamat: [Alamat Istri]

Nomor Telepon: [Nomor Telepon Istri]

Menyatakan bahwa kami berdua, [Nama Suami] dan [Nama Istri], telah sepakat untuk bercerai secara baik-baik. Keputusan ini diambil setelah melalui proses pertimbangan yang matang dan diskusi yang mendalam.

Kami berdua menyadari bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang harus dijaga, namun dalam keadaan seperti ini, kami merasa bahwa perpisahan adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapi.

Sebagai dasar dari permohonan cerai ini, kami telah sepakat atas hal-hal berikut:

  • Hak Asuh Anak: Anak kami, [Nama Anak], akan diasuh oleh [Nama Orang Tua yang Mendapatkan Hak Asuh]
  • Kesejahteraan Anak: Kami berdua berkomitmen untuk terus memberikan kasih sayang dan dukungan kepada anak kami, baik secara finansial maupun emosional.
  • Harta Bersama: Kami telah sepakat untuk membagi harta bersama secara adil dan merata sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama.

Demikian surat permohonan cerai ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Suami]

[Nama Istri]

Catatan:

  • Surat ini hanya contoh dan perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasangan.
  • Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan biksu atau pendeta Buddha yang berpengalaman dalam masalah perceraian.
  • Proses perceraian dalam agama Buddha biasanya dilakukan dengan melibatkan Dewan Sangha dan keluarga.
  • Pasangan yang akan bercerai diharapkan untuk menyelesaikan masalah mereka dengan damai dan menjaga hubungan baik demi kesejahteraan anak.

Informasi Tambahan:

  • Agama Buddha tidak memandang perceraian sebagai sesuatu yang tercela, namun menganjurkan untuk menyelesaikan masalah rumah tangga dengan cara yang damai dan penuh kasih sayang.
  • Dalam proses perceraian, penting untuk menjaga etika dan moralitas, serta selalu mementingkan kesejahteraan anak dan keluarga.

Saran:

  • Konsultasikan dengan biksu atau pendeta Buddha yang berpengalaman.
  • Carilah mediator yang dapat membantu dalam proses perceraian.
  • Pastikan perjanjian perceraian dibuat dengan jelas dan adil.
  • Berfokuslah pada penyelesaian masalah dengan cara yang damai dan penuh kasih sayang.