Contoh Surat Kesimpulan Perceraian

4 min read Sep 11, 2024
Contoh Surat Kesimpulan Perceraian

Contoh Surat Kesimpulan Perceraian

Surat kesimpulan perceraian merupakan dokumen penting yang berisi rangkuman dari seluruh proses persidangan perceraian. Dokumen ini disusun oleh pihak yang mengajukan gugatan perceraian dan diajukan kepada hakim untuk memperkuat argumen dan permintaan mereka.

Berikut ini contoh surat kesimpulan perceraian yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

Surat Kesimpulan Perceraian

Perihal: Permohonan Perceraian

Kepada Yth: Bapak/Ibu Hakim Ketua Pengadilan Agama [Nama Pengadilan] Di tempat

Dengan hormat,

Dengan ini, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

  • [Nama Penggugat]

    • Beralamat di [Alamat Penggugat]
    • Berdasarkan surat kuasa tertanggal [Tanggal Surat Kuasa]
    • Telah memberikan kuasa kepada [Nama Kuasa Hukum] dengan alamat [Alamat Kuasa Hukum] untuk mewakili di dalam perkara ini.
  • [Nama Tergugat]

    • Beralamat di [Alamat Tergugat]
    • Berdasarkan surat kuasa tertanggal [Tanggal Surat Kuasa]
    • Telah memberikan kuasa kepada [Nama Kuasa Hukum] dengan alamat [Alamat Kuasa Hukum] untuk mewakili di dalam perkara ini.

Menyatakan bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam perkara perceraian dengan nomor register [Nomor Register] yang diajukan oleh [Nama Penggugat] terhadap [Nama Tergugat], dengan ini kami sampaikan kesimpulan sebagai berikut:

Dasar Hukum:

  • Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;
  • Kompilasi Hukum Islam (KHI);
  • Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelesaian Perkara Perceraian di Pengadilan Agama.

Uraian Singkat Perkara:

  • [Uraikan secara singkat mengenai pokok permasalahan dalam perkara perceraian, termasuk latar belakang, kronologi, dan alasan perceraian.]
  • [Cantumkan bukti-bukti yang mendukung klaim Anda, seperti akta pernikahan, surat pernyataan, dan saksi.]
  • [Jelaskan secara detail mengenai tuntutan yang diajukan, baik untuk pembagian harta, hak asuh anak, atau nafkah.]

Kesimpulan:

Berdasarkan uraian singkat perkara di atas, kami memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar menyatakan:

  1. Menyatakan permohonan cerai dari [Nama Penggugat] terhadap [Nama Tergugat] telah terbukti dan dikabulkan.
  2. Menyatakan [Nama Tergugat] telah terbukti melakukan perbuatan [Sebutkan Perbuatan] sehingga menyebabkan perceraian.
  3. Menetapkan hak asuh anak kepada [Nama Penggugat/Nama Tergugat] dengan kewajiban bagi [Nama Penggugat/Nama Tergugat] untuk memberikan nafkah kepada anak.
  4. Menetapkan pembagian harta bersama yang dimiliki oleh kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan/peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  5. Membebankan biaya perkara kepada [Nama Penggugat/Nama Tergugat].

Demikian surat kesimpulan perceraian ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat kami,

[Nama Penggugat/Kuasa Hukum Penggugat]

[Nama Tergugat/Kuasa Hukum Tergugat]

Catatan:

  • Gantilah bagian yang berada dalam tanda kurung siku dengan informasi yang sesuai dengan kasus Anda.
  • Pastikan surat kesimpulan Anda ditulis dengan jelas, ringkas, dan mudah dipahami.
  • Sertakan bukti-bukti yang mendukung klaim Anda.
  • Anda dapat meminta bantuan kepada seorang advokat untuk menyusun surat kesimpulan perceraian.

Penting untuk diingat bahwa contoh surat ini hanya sebagai panduan. Setiap kasus perceraian memiliki karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi dengan advokat untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat.