Contoh Surat Kuasa Khusus Perdata Perbuatan Melawan Hukum
Surat kuasa khusus perdata perbuatan melawan hukum adalah surat yang diberikan oleh seseorang (pemberi kuasa) kepada orang lain (penerima kuasa) untuk bertindak atas namanya dalam perkara perdata yang berkaitan dengan perbuatan melawan hukum. Surat kuasa ini sangat penting karena memberikan wewenang kepada penerima kuasa untuk melakukan tindakan hukum tertentu atas nama pemberi kuasa, seperti mengajukan gugatan atau menerima putusan pengadilan.
Berikut contoh surat kuasa khusus perdata perbuatan melawan hukum:
SURAT KUASA KHUSUS
PERDATA PERBUATAN MELAWAN HUKUM
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Pemberi Kuasa] Tempat dan Tanggal Lahir : [Tempat dan Tanggal Lahir Pemberi Kuasa] Alamat : [Alamat Pemberi Kuasa] No. KTP : [Nomor KTP Pemberi Kuasa]
Memberikan kuasa khusus kepada:
Nama : [Nama Penerima Kuasa] Tempat dan Tanggal Lahir : [Tempat dan Tanggal Lahir Penerima Kuasa] Alamat : [Alamat Penerima Kuasa] No. KTP : [Nomor KTP Penerima Kuasa]
Untuk dan atas nama saya:
- Mengajukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum terhadap [Nama Tergugat] di Pengadilan Negeri [Nama Pengadilan] dengan perkara: [Uraian Singkat Perkara].
- Melakukan semua tindakan hukum yang diperlukan dalam perkara tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Mengajukan surat gugatan dan dokumen pendukungnya
- Melakukan mediasi, negosiasi, dan penyelesaian perkara di luar pengadilan
- Menghadiri sidang pengadilan dan memberikan keterangan
- Menerima putusan pengadilan dan melakukan upaya hukum lainnya
- Menerima segala surat dan pemberitahuan yang terkait dengan perkara tersebut.
- Menandatangani surat-surat dan dokumen yang diperlukan dalam perkara tersebut.
Dengan ini saya menyatakan bahwa pemberian kuasa ini bersifat khusus dan hanya untuk perkara yang disebutkan di atas. Saya juga menyatakan bahwa saya telah mengetahui dan memahami isi surat kuasa ini serta segala konsekuensi hukum yang timbul dari pemberian kuasa ini.
Demikian Surat Kuasa Khusus ini dibuat dan ditandatangani di [Tempat], pada tanggal [Tanggal].
Pemberi Kuasa
[Tanda Tangan Pemberi Kuasa]
Penerima Kuasa
[Tanda Tangan Penerima Kuasa]
Catatan:
- Isi surat kuasa ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi masing-masing kasus.
- Surat kuasa harus ditandatangani oleh pemberi kuasa dan penerima kuasa di hadapan saksi.
- Surat kuasa perlu dicap oleh pejabat berwenang, seperti notaris, untuk memberikan kekuatan hukum yang lebih kuat.
Penting untuk diingat bahwa surat kuasa khusus perdata perbuatan melawan hukum hanya dapat digunakan untuk perkara yang disebutkan di dalam surat tersebut. Pemberian kuasa harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya berkonsultasi dengan pengacara untuk memastikan bahwa isi surat kuasa sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan hukum Anda.
