Contoh Surat Lamaran Kerja yang Salah: Kesalahan Umum dan Cara Memperbaikinya
Mengirimkan surat lamaran kerja adalah langkah penting dalam proses pencarian pekerjaan. Namun, banyak pelamar yang membuat kesalahan dalam menyusun surat lamaran, sehingga berpotensi mengurangi peluang mereka diterima. Artikel ini akan membahas beberapa contoh surat lamaran kerja yang salah dan bagaimana memperbaikinya.
Contoh Surat Lamaran Kerja yang Salah:
1. Tidak Mencantumkan Posisi yang Dilamar:
Contoh:
Kepada Yth. Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan [Nama Perusahaan],
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya ingin melamar pekerjaan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Saya memiliki pengalaman kerja di bidang [Bidang Kerja] selama [Lama Pengalaman].
Kesalahan: Surat lamaran ini tidak mencantumkan posisi yang dilamar. Hal ini akan membuat perekrut bingung dan kesulitan dalam menilai apakah pelamar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Cara Memperbaiki:
Kepada Yth. Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan [Nama Perusahaan],
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya ingin melamar pekerjaan sebagai [Posisi yang Dilamar] di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Saya memiliki pengalaman kerja di bidang [Bidang Kerja] selama [Lama Pengalaman].
2. Menggunakan Bahasa yang Tidak Profesional:
Contoh:
Hai,
Gue tertarik banget sama lowongan kerja di perusahaan lu. Gue yakin bisa bantu perusahaan lu berkembang lebih cepat lagi.
Kesalahan: Bahasa yang digunakan terlalu santai dan tidak profesional. Surat lamaran kerja harus menggunakan bahasa formal dan sopan.
Cara Memperbaiki:
Kepada Yth. Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan [Nama Perusahaan],
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya ingin menyampaikan ketertarikan saya terhadap lowongan pekerjaan [Posisi yang Dilamar] yang sedang dibuka di perusahaan Bapak/Ibu. Saya yakin pengalaman saya di bidang [Bidang Kerja] selama [Lama Pengalaman] dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan perusahaan.
3. Tidak Menyebutkan Keahlian dan Pengalaman yang Relevan:
Contoh:
Saya adalah lulusan dari [Universitas] dengan jurusan [Jurusan]. Saya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Kesalahan: Surat lamaran ini tidak mencantumkan keahlian dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dilamar. Perekrut membutuhkan informasi yang jelas tentang kemampuan pelamar dalam memenuhi persyaratan pekerjaan.
Cara Memperbaiki:
Saya adalah lulusan dari [Universitas] dengan jurusan [Jurusan]. Saya memiliki keahlian di bidang [Keahlian Relevan 1], [Keahlian Relevan 2], dan [Keahlian Relevan 3]. Selama [Lama Pengalaman] tahun bekerja di [Perusahaan Sebelumnya], saya memiliki pengalaman dalam [Pengalaman Relevan 1] dan [Pengalaman Relevan 2].
4. Tidak Menyertakan Dokumen Pendukung:
Contoh:
Terlampir Curriculum Vitae saya untuk Bapak/Ibu periksa.
Kesalahan: Surat lamaran ini tidak mencantumkan dokumen pendukung yang diperlukan seperti CV, sertifikat, atau transkrip nilai.
Cara Memperbaiki:
Terlampir saya sertakan Curriculum Vitae, sertifikat [Keahlian/Pelatihan], dan transkrip nilai untuk Bapak/Ibu periksa.
5. Tidak Menyebutkan Alasan Melamar Kerja di Perusahaan Tersebut:
Contoh:
Saya sangat ingin bekerja di perusahaan Bapak/Ibu.
Kesalahan: Surat lamaran ini tidak menjelaskan alasan pelamar tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan kurangnya ketertarikan dan keseriusan pelamar.
Cara Memperbaiki:
Saya sangat tertarik untuk bekerja di perusahaan Bapak/Ibu karena [Alasan Tertarik 1], [Alasan Tertarik 2], dan [Alasan Tertarik 3]. Saya percaya bahwa [Keahlian Anda] dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan perusahaan.
Kesimpulan:
Membuat surat lamaran kerja yang baik dan efektif membutuhkan ketelitian dan perhatian. Hindari kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi seperti yang telah dijelaskan di atas. Dengan menyusun surat lamaran yang profesional dan informatif, Anda akan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan.
