Contoh Surat Permohonan Cerai Ghaib

3 min read Oct 21, 2024
Contoh Surat Permohonan Cerai Ghaib

Contoh Surat Permohonan Cerai Ghaib

Surat Permohonan Cerai Ghaib adalah surat yang diajukan oleh seorang istri kepada Pengadilan Agama untuk mengajukan permohonan cerai terhadap suaminya yang tidak diketahui keberadaannya (ghaib).

Berikut adalah contoh surat permohonan cerai ghaib:

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama [Nama Pengadilan]

Di Tempat

Perihal: Permohonan Cerai Talak

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  • Nama: [Nama Istri]
  • Alamat: [Alamat Istri]
  • Nomor Telepon: [Nomor Telepon Istri]

Menyatakan bahwa:

  1. Saya adalah istri sah dari [Nama Suami] yang beralamat di [Alamat Suami], berdasarkan Surat Nikah Nomor [Nomor Surat Nikah] tertanggal [Tanggal Surat Nikah].
  2. Selama pernikahan, suami saya [Nama Suami] telah meninggalkan rumah tanpa kabar sejak [Tanggal Suami Meninggalkan Rumah].
  3. Saya telah berupaya mencari keberadaan suami saya [Nama Suami] dengan cara [Sebutkan Upaya yang Telah Dilakukan] namun hingga saat ini tidak membuahkan hasil.
  4. Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti yang saya miliki, suami saya [Nama Suami] telah meninggalkan rumah tanpa izin dan tidak diketahui keberadaannya.
  5. Keadaan ini telah menimbulkan ketidakpastian dalam kehidupan rumah tangga saya dan merugikan saya secara moral dan material.
  6. Oleh karena itu, berdasarkan alasan di atas, saya mengajukan permohonan cerai talak terhadap suami saya, [Nama Suami].

Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan Istri]

[Nama Istri]

Catatan:

  • Isi surat ini hanya contoh dan bisa diubah sesuai dengan keadaan dan fakta yang terjadi.
  • Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan pengacara atau mediator keluarga untuk mendapatkan bantuan hukum dalam proses perceraian.
  • Pastikan untuk menyertakan bukti-bukti yang mendukung permohonan cerai, seperti surat keterangan dari kepolisian tentang laporan kehilangan, surat pernyataan saksi, dan bukti-bukti lainnya.

Ingat! Setiap kasus perceraian memiliki keunikan tersendiri, oleh karena itu Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan pengacara atau mediator keluarga untuk mendapatkan solusi terbaik bagi permasalahan Anda.

Related Post