Contoh Surat Permohonan Keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Berikut adalah contoh surat permohonan keringanan BPHTB yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten/Kota ...
Perihal: Permohonan Keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama: ...
- Nomor Induk Kependudukan (NIK): ...
- Alamat: ...
Dengan ini mengajukan permohonan keringanan pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) atas objek tanah dan bangunan dengan data sebagai berikut:
- Nomor Objek Pajak (NOP): ...
- Lokasi Tanah dan Bangunan: ...
- Luas Tanah: ... m²
- Luas Bangunan: ... m²
- Nilai Jual Objek Pajak (NJOP): ...
Alasan Permohonan Keringanan:
(Sebutkan alasan permohonan keringanan secara detail dan jelas. Contoh:
- Terdampak bencana alam sehingga mengalami kesulitan finansial.
- Penghasilan rendah dan kesulitan ekonomi.
- Memiliki tanggungan keluarga yang banyak.
- dll.)
Dokumen Pendukung:
- Fotokopi KTP
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Fotokopi Sertifikat Tanah
- Surat Keterangan Pendapatan
- Bukti Pendukung Lainnya (jika diperlukan)
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
(Tanda Tangan Pemohon)
....
Catatan:
- Anda dapat menyesuaikan isi surat permohonan dengan kondisi dan kebutuhan Anda.
- Pastikan semua informasi yang Anda cantumkan dalam surat permohonan benar dan akurat.
- Sertakan semua dokumen pendukung yang diperlukan.
- Kirimkan surat permohonan kepada instansi terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Perlu diingat bahwa keringanan BPHTB hanya dapat diberikan kepada wajib pajak yang memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku.