Contoh Surat Permohonan Perwalian Anak Di Pengadilan Agama

3 min read Oct 25, 2024
Contoh Surat Permohonan Perwalian Anak Di Pengadilan Agama

Contoh Surat Permohonan Perwalian Anak di Pengadilan Agama

Berikut adalah contoh surat permohonan perwalian anak di Pengadilan Agama:

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama

di -

Tempat

Perihal: Permohonan Perwalian Anak

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  • Nama:
  • Tempat dan Tanggal Lahir:
  • Pekerjaan:
  • Alamat:
  • Nomor Telepon:

Menyatakan bahwa:

  1. Saya adalah ayah/ibu kandung dari anak bernama: [Nama Anak] yang lahir pada tanggal [Tanggal Lahir Anak] di [Tempat Lahir Anak].
  2. Saat ini, anak saya tinggal bersama saya di [Alamat Tempat Tinggal Anak].
  3. Saya mengajukan permohonan perwalian anak atas anak saya, [Nama Anak], dikarenakan [Sebutkan alasan permohonan perwalian, contoh: perceraian/meninggalnya suami/istri/perwalian sebelumnya dicabut].
  4. Saya bermaksud untuk menjadi wali dari anak saya, [Nama Anak], dan akan bertanggung jawab penuh atas segala keperluan dan pendidikannya.
  5. Saya memahami bahwa permohonan perwalian anak ini akan diajukan kepada Pengadilan Agama dan saya bersedia mengikuti segala ketentuan yang berlaku.

**Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini saya mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama untuk mengabulkan permohonan saya menjadi wali dari anak saya, [Nama Anak].

Demikian permohonan ini saya ajukan, atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

[Nama Pemohon]

[Tanda Tangan]

[Stempel/Cap Jempol]

Catatan:

  • Surat permohonan ini sebaiknya diketik dengan rapi dan ditandatangani di atas materai.
  • Lampirkan dokumen pendukung seperti akta kelahiran anak, akta nikah/cerai (jika ada), dan surat keterangan dari pihak terkait (jika ada).
  • Konsultasikan dengan Pengadilan Agama setempat mengenai persyaratan dan dokumen yang diperlukan untuk mengajukan permohonan perwalian anak.

Peringatan:

Contoh surat ini hanyalah panduan umum dan mungkin perlu dimodifikasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing kasus. Sebaiknya konsultasikan dengan pengacara atau mediator untuk mendapatkan bantuan dan saran yang tepat.