Contoh Surat Permohonan Wali Nikah
Berikut adalah contoh surat permohonan wali nikah yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu [Nama Wali Nikah]
Di Tempat
Perihal: Permohonan Menjadi Wali Nikah
Dengan hormat,
Melalui surat ini, kami [Nama Calon Pengantin Pria] dan [Nama Calon Pengantin Wanita] memohon kepada Bapak/Ibu untuk berkenan menjadi wali nikah dalam pernikahan kami yang Insya Allah akan diselenggarakan pada [Tanggal, Bulan, Tahun] di [Tempat Acara].
Sebagai informasi, kami berdua telah sepakat untuk melangsungkan pernikahan dan telah mendapatkan restu dari kedua orang tua kami. Kami memilih Bapak/Ibu sebagai wali nikah karena [Alasan pemilihan wali nikah].
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Calon Pengantin Pria] dan [Nama Calon Pengantin Wanita]
Catatan:
- Silakan sesuaikan isi surat permohonan ini dengan kondisi Anda.
- Pastikan untuk mencantumkan semua informasi yang diperlukan, seperti nama calon pengantin, tanggal pernikahan, dan tempat acara.
- Anda dapat menambahkan kalimat lain yang diperlukan untuk menjelaskan alasan Anda memilih wali nikah tersebut.
- Anda juga dapat menambahkan alamat dan nomor telepon Anda pada surat permohonan ini.
Tips:
- Pastikan Anda sudah mendapatkan persetujuan dari calon wali nikah sebelum mengajukan permohonan ini.
- Sebaiknya ajukan permohonan ini secara langsung kepada calon wali nikah.
- Sertakan surat permohonan ini dengan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti surat keterangan dari KUA.
Informasi Tambahan:
- Dalam Islam, seorang perempuan yang akan menikah harus memiliki wali nikah. Wali nikah adalah orang yang berhak menikahkan seorang perempuan.
- Wali nikah bisa berupa ayah, kakek, saudara laki-laki, atau paman dari pihak perempuan.
- Jika tidak memiliki wali nikah yang disebutkan di atas, maka seorang perempuan dapat meminta wali nikah dari pihak lain yang dianggap layak.
Penting: Artikel ini hanya memberikan contoh surat permohonan wali nikah. Anda perlu berkonsultasi dengan ahli agama atau lembaga terkait untuk memastikan kelengkapan dan kesesuaian surat permohonan ini dengan hukum Islam dan peraturan yang berlaku.
