Contoh Surat Pernyataan Ditinggal Suami
Berikut adalah contoh surat pernyataan ditinggal suami yang dapat Anda gunakan sebagai panduan:
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Lengkap] Tempat dan Tanggal Lahir : [Tempat Lahir, Tanggal Lahir] Jenis Kelamin : [Jenis Kelamin] Agama : [Agama] Pekerjaan : [Pekerjaan] Alamat : [Alamat Lengkap]
Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
- [Nama Suami] yang beralamat di [Alamat Suami] adalah suami sah saya berdasarkan [Nomor Akta Nikah] yang dikeluarkan oleh [Nama Kantor Urusan Agama/Pengadilan Agama] pada tanggal [Tanggal Akta Nikah].
- Sejak tanggal [Tanggal Suami Meninggalkan Rumah] hingga saat ini, [Nama Suami] telah meninggalkan rumah tanpa kabar dan tidak memberikan nafkah kepada saya.
- Selama kurun waktu tersebut, saya telah berusaha untuk menghubungi [Nama Suami] melalui berbagai cara, namun tidak membuahkan hasil.
- Atas dasar tersebut, saya menyatakan bahwa [Nama Suami] telah [Menghilang/Meninggalkan Rumah] dan saya tidak mengetahui keberadaan maupun keadaan [Nama Suami] sampai saat ini.
- Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
[Tempat dan Tanggal]
[Tanda Tangan]
[Nama Lengkap]
Catatan:
- Gantilah braket [] dengan informasi Anda.
- Anda dapat menyesuaikan isi surat pernyataan dengan keadaan yang sebenarnya.
- Anda dapat menambahkan poin-poin lain yang dirasa perlu.
- Surat pernyataan ini dapat digunakan sebagai bukti untuk keperluan tertentu, seperti pengurusan hak waris.
Penting:
- Pastikan Anda memiliki bukti-bukti yang mendukung pernyataan Anda.
- Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan lawyer untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat.
Tips Menulis Surat Pernyataan Ditinggal Suami
Berikut beberapa tips tambahan dalam menulis surat pernyataan ditinggal suami:
- Buatlah surat dengan bahasa yang mudah dipahami dan lugas.
- Hindari menggunakan bahasa yang emosional.
- Tulislah fakta-fakta yang terjadi secara kronologis.
- Sertakan bukti-bukti yang mendukung pernyataan Anda, seperti surat-surat, foto, atau saksi.
- Simpan salinan surat pernyataan Anda.
Ingat! Surat pernyataan ini hanya sebagai contoh dan Anda dapat menyesuaikannya dengan keadaan Anda. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan lawyer untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat sebelum membuat surat pernyataan resmi.
