Laporan Praktikum Tanaman Pangan: Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia yang berperan sebagai sumber karbohidrat. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, diperlukan teknik budidaya yang tepat, termasuk penggunaan pupuk yang sesuai. Pupuk organik, yang berasal dari bahan organik seperti kompos dan pupuk kandang, memiliki banyak keuntungan dibandingkan pupuk kimia, antara lain meningkatkan kesuburan tanah dan ramah lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
1.3 Tujuan
- Mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
- Membandingkan pertumbuhan tanaman jagung yang diberi pupuk organik dengan tanaman jagung yang tidak diberi pupuk organik.
II. Metode Penelitian
2.1 Bahan dan Alat
- Benih jagung varietas Bima
- Pupuk organik (kompos)
- Polybag ukuran 1 kg
- Media tanam (campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang)
- Alat tulis dan alat ukur (penggaris, timbangan)
2.2 Prosedur Penelitian
- Persiapan Benih: Benih jagung direndam dalam air selama 24 jam sebelum ditanam.
- Penyemaian: Benih jagung disemai dalam polybag yang telah diisi dengan media tanam. Setiap polybag diisi dengan 1 benih jagung.
- Pemberian Perlakuan: Tanaman jagung dibagi menjadi dua kelompok perlakuan:
- Kelompok kontrol: Tidak diberi pupuk organik.
- Kelompok perlakuan: Diberi pupuk organik dengan dosis 10 gram per polybag.
- Pemeliharaan: Tanaman jagung disiram secara teratur dan dilakukan penyiangan gulma.
- Pengamatan: Pengamatan dilakukan setiap minggu selama 4 minggu, meliputi:
- Tinggi tanaman: Diukur dari permukaan tanah hingga ujung daun teratas.
- Jumlah daun: Dihitung jumlah daun yang muncul pada setiap tanaman.
- Warna daun: Diamati warna daun, apakah hijau segar, kekuningan, atau layu.
2.3 Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, dengan membandingkan pertumbuhan tanaman jagung antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
III. Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan
Minggu | Perlakuan | Tinggi Tanaman (cm) | Jumlah Daun | Warna Daun |
---|---|---|---|---|
1 | Kontrol | 5 | 2 | Hijau segar |
1 | Perlakuan | 6 | 3 | Hijau segar |
2 | Kontrol | 10 | 4 | Hijau segar |
2 | Perlakuan | 12 | 5 | Hijau segar |
3 | Kontrol | 15 | 6 | Hijau segar |
3 | Perlakuan | 18 | 7 | Hijau segar |
4 | Kontrol | 20 | 8 | Hijau segar |
4 | Perlakuan | 25 | 9 | Hijau segar |
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa tanaman jagung yang diberi pupuk organik (kelompok perlakuan) menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman jagung yang tidak diberi pupuk organik (kelompok kontrol). Hal ini dapat dilihat dari tingginya tanaman yang lebih tinggi, jumlah daun yang lebih banyak, dan warna daun yang lebih hijau segar.
Pupuk organik mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman jagung, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Kandungan organik dalam pupuk organik juga membantu meningkatkan struktur tanah, sehingga akar tanaman dapat tumbuh lebih baik dan menyerap nutrisi lebih efektif.
IV. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Pemberian pupuk organik berpengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
4.2 Saran
Diperlukan penelitian lanjutan dengan variasi dosis pupuk organik yang lebih banyak untuk mengetahui dosis optimal yang memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan tanaman jagung.
V. Daftar Pustaka
[Daftar sumber referensi yang digunakan dalam penulisan laporan]
Catatan:
- Laporan praktikum ini merupakan contoh dan dapat dimodifikasi sesuai dengan hasil dan pembahasan yang diperoleh dalam praktikum yang sebenarnya.
- Pastikan untuk menyertakan semua data hasil pengamatan dan analisis data yang relevan.
- Gunakan bahasa ilmiah dan mudah dipahami.
- Berikan referensi yang valid untuk mendukung pernyataan dalam laporan.