Contoh Penerima Surat Resmi
Surat resmi umumnya ditujukan kepada seseorang atau instansi tertentu. Penerima surat resmi bisa beragam, mulai dari individu, lembaga, instansi, maupun perusahaan.
Berikut beberapa contoh penerima surat resmi berdasarkan jenisnya:
1. Individu
- Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama Lengkap]
- Kepada Yth. Saudara/Saudari [Nama Lengkap]
- Kepada Yth. [Gelar] [Nama Lengkap]
Contoh:
- Kepada Yth. Bapak/Ibu Joko Widodo
- Kepada Yth. Saudara/Saudari Rini Agustina
- Kepada Yth. Prof. Dr. [Nama Lengkap]
2. Lembaga/Instansi
- Kepada Yth. [Nama Lembaga/Instansi]
- Kepada Yth. Pimpinan [Nama Lembaga/Instansi]
- Kepada Yth. [Jabatan] [Nama Lembaga/Instansi]
Contoh:
- Kepada Yth. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Kepada Yth. Pimpinan PT. [Nama Perusahaan]
- Kepada Yth. Direktur Utama Bank [Nama Bank]
3. Perusahaan
- Kepada Yth. [Nama Perusahaan]
- Kepada Yth. Bapak/Ibu [Jabatan] [Nama Perusahaan]
- Kepada Yth. [Nama Perusahaan] di [Kota]
Contoh:
- Kepada Yth. PT. Telkom Indonesia
- Kepada Yth. Bapak/Ibu Direktur Marketing PT. [Nama Perusahaan]
- Kepada Yth. PT. [Nama Perusahaan] di Jakarta
4. Bagian/Departemen
- Kepada Yth. [Nama Bagian/Departemen]
- Kepada Yth. [Jabatan] [Nama Bagian/Departemen]
- Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama] di [Nama Bagian/Departemen]
Contoh:
- Kepada Yth. Bagian Personalia PT. [Nama Perusahaan]
- Kepada Yth. Kepala Departemen Pemasaran PT. [Nama Perusahaan]
- Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama] di Departemen Keuangan PT. [Nama Perusahaan]
Tips Menulis Penerima Surat Resmi:
- Pastikan nama penerima ditulis dengan benar dan lengkap.
- Gunakan gelar jika memang diperlukan.
- Gunakan bahasa yang sopan dan formal.
- Hindari penggunaan singkatan atau bahasa gaul.
- Tulis alamat lengkap penerima jika diperlukan.
Dengan memperhatikan contoh dan tips di atas, diharapkan Anda dapat menulis penerima surat resmi dengan benar dan profesional.
