Contoh Pengantar Bukti Surat Dalam Perkara Perdata

4 min read Aug 26, 2024
Contoh Pengantar Bukti Surat Dalam Perkara Perdata

Contoh Pengantar Bukti Surat dalam Perkara Perdata

Dalam perkara perdata, bukti surat merupakan salah satu jenis bukti yang penting untuk membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau fakta hukum. Bukti surat dapat berupa surat, dokumen, atau kertas lainnya yang berisi informasi relevan dengan perkara yang sedang disidangkan.

Untuk mempermudah hakim dalam memahami dan menilai bukti surat, pengantar bukti surat sangatlah penting. Pengantar bukti surat berfungsi untuk menjelaskan asal-usul, isi, dan relevansi dari bukti surat tersebut terhadap pokok perkara. Berikut adalah contoh pengantar bukti surat dalam perkara perdata:

Contoh Kasus:

Perkara perdata antara A sebagai penggugat dan B sebagai tergugat mengenai wanprestasi dalam jual beli tanah.

Pengantar Bukti Surat:

1. Identitas Bukti Surat:

  • Nama Bukti: Surat Perjanjian Jual Beli Tanah
  • Nomor Bukti: 001/SPJB/A/2023
  • Tanggal Bukti: 10 Januari 2023

2. Asal-usul Bukti:

  • Surat perjanjian jual beli tanah ini diperoleh oleh penggugat dari tergugat pada saat penandatanganan perjanjian pada tanggal 10 Januari 2023 di Kantor Notaris C.
  • Bukti surat ini disimpan oleh penggugat selama ini dan diserahkan kepada Majelis Hakim sebagai bukti dalam persidangan.

3. Isi Bukti:

  • Surat perjanjian jual beli tanah ini memuat kesepakatan antara penggugat dan tergugat mengenai objek jual beli, harga jual, dan jangka waktu pembayaran.
  • Dalam surat perjanjian tersebut, tergugat berjanji untuk menyerahkan tanah kepada penggugat setelah seluruh pembayaran lunas.

4. Relevansi Bukti:

  • Surat perjanjian jual beli tanah ini sangat relevan dengan pokok perkara karena merupakan bukti tertulis yang memuat kesepakatan antara penggugat dan tergugat mengenai objek sengketa.
  • Bukti ini dapat menunjukkan bahwa tergugat telah melakukan wanprestasi dengan tidak menyerahkan tanah kepada penggugat setelah seluruh pembayaran lunas.

5. Kesimpulan:

Berdasarkan uraian di atas, penggugat memohon kepada Majelis Hakim untuk mempertimbangkan bukti surat ini dalam persidangan dan menjatuhkan putusan yang adil bagi penggugat.

Catatan:

  • Pengantar bukti surat harus ditulis dengan jelas, ringkas, dan mudah dipahami.
  • Isi pengantar bukti surat harus sesuai dengan fakta dan bukti yang ada.
  • Gunakan bahasa yang baku dan formal dalam menulis pengantar bukti surat.
  • Pastikan pengantar bukti surat ditandatangani dan dilampiri dengan bukti surat yang dimaksud.

Selain contoh di atas, pengantar bukti surat dapat dimodifikasi sesuai dengan jenis dan isi bukti surat serta pokok perkara yang sedang disidangkan.

Related Post