Contoh Penulisan di Amplop Surat Resmi
Amplop surat resmi merupakan bagian penting dari surat resmi karena menjadi "wajah" pertama yang dilihat penerima. Penulisan di amplop haruslah rapi, jelas, dan sesuai dengan aturan tata cara penulisan surat resmi. Berikut adalah contoh penulisan di amplop surat resmi:
1. Bagian Pengirim
Nama Pengirim:
- Nama Institusi/Organisasi/Perusahaan
- Nama Departemen (jika ada)
- Nama lengkap (jika surat pribadi)
Alamat Pengirim:
- Alamat lengkap institusi/organisasi/perusahaan
- Nomor telepon
- Email (opsional)
Contoh:
PT. Cahaya Indonesia Departemen Marketing Jl. Sudirman No. 123 Jakarta 12345 Telp: (021) 1234567 Email: [email protected]
2. Bagian Penerima
Nama Penerima:
- Nama lengkap penerima (jika ada gelar, tuliskan gelar di depan nama)
- Jabatan penerima (jika ada)
- Nama Institusi/Organisasi/Perusahaan penerima
Alamat Penerima:
- Alamat lengkap institusi/organisasi/perusahaan penerima
- Kode pos
Contoh:
Bapak Bambang Setiawan, S.E. Direktur Utama PT. Sinar Abadi Jl. Thamrin No. 89 Jakarta 10230
3. Cap Pos dan Stempel
- Cap pos: Cap pos ini biasanya ditempelkan oleh petugas pos dan berisi kode pos tujuan dan tanggal pengiriman.
- Stempel: Stempel ini berisi logo dan nama institusi/organisasi/perusahaan pengirim.
4. Informasi Tambahan
- Kode Pos: Pastikan kode pos tujuan ditulis dengan benar.
- Label Khusus: Gunakan label khusus (seperti "Urgent" atau "Pribadi") jika diperlukan.
- Catatan: Tuliskan catatan singkat (misalnya "Mohon segera diproses") di bagian belakang amplop.
Tips Tambahan
- Gunakan amplop yang berkualitas baik dan berukuran standar.
- Tulis dengan tinta hitam atau biru yang mudah terbaca.
- Gunakan huruf yang rapi dan mudah dibaca.
- Hindari menggunakan bahasa gaul atau singkatan.
- Cek kembali penulisan sebelum menempelkan perangko.
Dengan memperhatikan tata cara penulisan yang benar, amplop surat resmi dapat memberikan kesan profesional dan meningkatkan kredibilitas institusi/organisasi/perusahaan pengirim.
