Contoh Surat Berharga Pasar Uang

4 min read Aug 27, 2024
Contoh Surat Berharga Pasar Uang

Contoh Surat Berharga Pasar Uang

Surat berharga pasar uang (SBP) adalah instrumen keuangan yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. SBP sangat likuid dan umumnya digunakan oleh investor untuk menyimpan dana jangka pendek. Berikut contoh-contoh SBP:

1. Sertifikat Deposito (Sertifikat Deposit)

Sertifikat Deposito (CD) adalah deposito berjangka yang diterbitkan oleh bank. Investor mendepositokan sejumlah uang untuk jangka waktu tertentu dan mendapatkan bunga tetap. CD memiliki tingkat likuiditas yang terbatas karena memerlukan waktu tertentu untuk mencairkan dana, tetapi biasanya menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.

2. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai kebutuhan jangka pendek. SPN memiliki jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun dan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder. SPN menawarkan tingkat bunga yang relatif rendah dibandingkan dengan instrumen pasar uang lainnya.

3. Commercial Paper (CP)

Commercial Paper (CP) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan jangka pendek. CP biasanya memiliki jangka waktu jatuh tempo kurang dari 270 hari dan tidak dijamin oleh bank. CP memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan SPN, tetapi juga menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi.

4. Bill of Exchange (Wesel)

Bill of Exchange (Wesel) adalah surat perintah pembayaran yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang berpiutang. Wesel dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan memiliki jangka waktu jatuh tempo yang beragam.

5. Banker's Acceptance (BA)

Banker's Acceptance (BA) adalah wesel yang telah dijamin oleh bank. BA memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan wesel biasa dan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

6. Repurchase Agreement (Repo)

Repurchase Agreement (Repo) adalah perjanjian antara dua pihak di mana satu pihak menjual surat berharga kepada pihak lain dengan kesepakatan untuk membeli kembali surat berharga tersebut pada tanggal yang telah ditentukan. Repo biasanya memiliki jangka waktu jatuh tempo yang pendek dan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

7. Certificate of Deposit (CD)

Certificate of Deposit (CD) adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh bank yang menjanjikan pembayaran bunga tetap kepada investor untuk jangka waktu tertentu. CD biasanya memiliki jangka waktu jatuh tempo yang lebih pendek dari satu tahun dan memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan rekening giro.

Catatan: Contoh SBP ini hanya sebagian kecil dari jenis SBP yang tersedia di pasar.

Penting untuk diingat bahwa setiap SBP memiliki risiko dan keuntungannya sendiri. Sebelum berinvestasi dalam SBP, pastikan Anda memahami risiko yang terkait dengan instrumen tersebut dan memilih SBP yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko Anda.