Contoh Surat Gugatan Cerai Karena Pertengkaran
Berikut contoh surat gugatan cerai karena pertengkaran yang dapat digunakan sebagai referensi:
Surat Gugatan Cerai
Perihal: Gugatan Cerai
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama
di-
Tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama: [Nama Penggugat]
- Tempat dan Tanggal Lahir: [Tempat dan Tanggal Lahir Penggugat]
- Jenis Kelamin: [Jenis Kelamin Penggugat]
- Agama: [Agama Penggugat]
- Pekerjaan: [Pekerjaan Penggugat]
- Alamat: [Alamat Penggugat]
Selanjutnya disebut sebagai Penggugat,
Mengajukan gugatan cerai terhadap:
- Nama: [Nama Tergugat]
- Tempat dan Tanggal Lahir: [Tempat dan Tanggal Lahir Tergugat]
- Jenis Kelamin: [Jenis Kelamin Tergugat]
- Agama: [Agama Tergugat]
- Pekerjaan: [Pekerjaan Tergugat]
- Alamat: [Alamat Tergugat]
Selanjutnya disebut sebagai Tergugat.
Dasar Gugatan:
- Perkawinan: Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan pada tanggal [Tanggal Pernikahan] di [Tempat Pernikahan] berdasarkan Akta Nikah Nomor [Nomor Akta Nikah].
- Pertengkaran: Sejak beberapa tahun terakhir, hubungan rumah tangga Penggugat dan Tergugat diwarnai dengan pertengkaran yang berulang dan tidak kunjung menemukan titik terang. Pertengkaran tersebut disebabkan oleh [Penyebab Pertengkaran, misalnya perbedaan prinsip, ketidakharmonisan dalam rumah tangga, dan lain-lain].
- Ketidakharmonisan: Pertengkaran yang terjadi secara terus-menerus telah mengakibatkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat. Kondisi ini membuat Penggugat merasa tidak bahagia dan tidak lagi dapat mempertahankan hubungan perkawinan dengan Tergugat.
- Usaha Perdamaian: Penggugat telah berupaya untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga dengan Tergugat secara kekeluargaan, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
- Putusan Cerai: Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk mengabulkan gugatan cerai Penggugat dan memutuskan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat secara resmi.
Hukum yang Didasarkan:
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
- Kompilasi Hukum Islam
- Aturan Perundang-undangan Lainnya yang Berlaku
Permohonan:
Berdasarkan uraian di atas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang terhormat untuk berkenan:
- Menyatakan sah dan berterima gugatan cerai Penggugat.
- Menerima dan mengabulkan gugatan cerai Penggugat.
- Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat telah putus secara resmi dan sah berdasarkan hukum.
- Membebankan biaya perkara kepada Tergugat.
Demikian surat gugatan cerai ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Hormat kami,
[Tanda Tangan Penggugat]
[Nama Lengkap Penggugat]
Catatan:
- Contoh surat gugatan cerai ini hanya sebagai panduan dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi dan fakta konkret masing-masing kasus.
- Sebaiknya berkonsultasi dengan pengacara untuk mendapatkan nasihat hukum yang lebih spesifik dan tepat.
- Pastikan untuk menyertakan dokumen-dokumen pendukung seperti akta nikah, bukti usaha perdamaian, dan lain-lain.
Disclaimer:
Artikel ini hanya sebagai informasi dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat hukum profesional. Silakan berkonsultasi dengan pengacara untuk mendapatkan bantuan hukum yang spesifik untuk kasus Anda.