Contoh Surat Gugatan Ganti Rugi
Surat gugatan ganti rugi adalah surat resmi yang diajukan oleh pihak yang dirugikan kepada pihak yang dianggap bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Surat ini bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban atas kerugian yang dialami dan menuntut ganti rugi yang layak.
Berikut ini contoh surat gugatan ganti rugi yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:
[Nama Pengadilan Negeri]
Perihal: Gugatan Ganti Rugi
Kepada Yth. Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri [Nama Kota]
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: [Nama Penggugat] Alamat: [Alamat Penggugat] No. Telp: [No. Telp Penggugat] Sebagai Penggugat,
Melalui surat ini mengajukan gugatan ganti rugi kepada:
Nama: [Nama Tergugat] Alamat: [Alamat Tergugat] No. Telp: [No. Telp Tergugat] Sebagai Tergugat.
Dasar Gugatan:
- [Uraikan secara jelas dan terperinci tentang peristiwa yang menyebabkan kerugian]
- [Uraikan bukti-bukti yang mendukung klaim kerugian]
- [Jelaskan secara rinci kerugian yang dialami dan nilai kerugian yang diminta]
- [Cantumkan pasal-pasal hukum yang menjadi dasar gugatan]
Tuntutan:
Mengajukan tuntutan kepada Tergugat untuk:
- [Tuntutan pertama, misal: Menyatakan Tergugat bertanggung jawab atas kerugian yang dialami Penggugat]
- [Tuntutan kedua, misal: Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi sebesar [Nilai Uang] sebagai ganti kerugian]
- [Tuntutan ketiga, misal: Menghukum Tergugat untuk menanggung biaya perkara]
Demikian surat gugatan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Penggugat]
[Tanda Tangan Penggugat]
[Materai]
Catatan:
- Pastikan Anda mengisi semua informasi yang dibutuhkan dengan benar dan lengkap.
- Anda perlu melampirkan bukti-bukti yang mendukung klaim kerugian.
- Anda perlu mempelajari peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait gugatan ganti rugi.
- Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan lawyer atau pengacara untuk mendapatkan bantuan hukum yang profesional.
Penting untuk diingat bahwa contoh surat gugatan ini hanya sebagai panduan umum. Setiap kasus memiliki karakteristik dan ketentuan hukum yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu menyesuaikan surat gugatan dengan fakta dan kondisi kasus yang Anda hadapi.
