Contoh Surat Hki

6 min read Sep 03, 2024
Contoh Surat Hki

Contoh Surat Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Surat HKI adalah surat resmi yang digunakan untuk berbagai keperluan terkait dengan hak kekayaan intelektual. Berikut beberapa contoh surat HKI yang umum digunakan:

1. Surat Permohonan Pendaftaran Hak Cipta

Tujuan: Untuk mengajukan permohonan pendaftaran hak cipta atas suatu karya.

Isi surat:

  • Identitas Pemohon: Nama lengkap, alamat, dan nomor telepon.
  • Judul Karya: Judul karya yang diajukan untuk mendapatkan hak cipta.
  • Jenis Karya: Jenis karya yang dilindungi hak cipta, misalnya buku, lagu, film, dll.
  • Tanggal Penciptaan: Tanggal karya diciptakan.
  • Bukti Karya: Lampiran berupa salinan karya yang diajukan.
  • Permohonan: Permohonan untuk mendapatkan hak cipta atas karya yang diajukan.

Contoh:

Kepada Yth. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI Di Jakarta

Dengan hormat,

Bersama ini, saya [Nama Pemohon] dengan alamat [Alamat Pemohon] dan nomor telepon [Nomor Telepon Pemohon], mengajukan permohonan pendaftaran hak cipta atas karya [Judul Karya].

Karya tersebut merupakan [Jenis Karya] yang saya ciptakan pada tanggal [Tanggal Penciptaan]. Sebagai bukti, saya lampirkan salinan karya tersebut.

Atas pertimbangan dan persetujuan Bapak/Ibu, saya mohon agar permohonan ini dapat diproses dengan sebaik-baiknya.

Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan Pemohon] [Nama Pemohon]

2. Surat Permohonan Pendaftaran Merek

Tujuan: Untuk mengajukan permohonan pendaftaran merek atas suatu produk atau jasa.

Isi surat:

  • Identitas Pemohon: Nama lengkap, alamat, dan nomor telepon.
  • Nama Merek: Nama merek yang diajukan untuk didaftarkan.
  • Jenis Barang/Jasa: Jenis barang atau jasa yang akan menggunakan merek tersebut.
  • Logo Merek: Logo merek yang diajukan untuk didaftarkan.
  • Klasifikasi Merek: Klasifikasi merek sesuai dengan daftar klasifikasi yang berlaku.
  • Permohonan: Permohonan untuk mendapatkan hak atas merek yang diajukan.

Contoh:

Kepada Yth. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI Di Jakarta

Dengan hormat,

Bersama ini, kami [Nama Perusahaan] dengan alamat [Alamat Perusahaan] dan nomor telepon [Nomor Telepon Perusahaan], mengajukan permohonan pendaftaran merek [Nama Merek].

Merek tersebut akan digunakan untuk [Jenis Barang/Jasa]. Kami lampirkan logo merek dan klasifikasi merek sesuai daftar klasifikasi yang berlaku.

Atas pertimbangan dan persetujuan Bapak/Ibu, kami mohon agar permohonan ini dapat diproses dengan sebaik-baiknya.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda Tangan Pemohon] [Nama Perusahaan]

3. Surat Penolakan Penggunaan Merek

Tujuan: Untuk menyatakan penolakan atas penggunaan merek yang dianggap melanggar hak merek yang dimiliki.

Isi surat:

  • Identitas Pengirim: Nama lengkap, alamat, dan nomor telepon.
  • Nomor Registrasi Merek: Nomor registrasi merek yang dilanggar.
  • Nama Merek: Nama merek yang dilanggar.
  • Perusahaan Pelanggar: Nama perusahaan yang dianggap melanggar.
  • Rincian Pelanggaran: Rincian tindakan yang dianggap melanggar hak merek.
  • Permintaan: Permintaan agar perusahaan pelanggar menghentikan tindakan yang dianggap melanggar.

Contoh:

Kepada Yth. [Nama Perusahaan Pelanggar] [Alamat Perusahaan Pelanggar]

Dengan hormat,

Melalui surat ini, kami [Nama Perusahaan Pemilik Merek] dengan nomor registrasi merek [Nomor Registrasi Merek] atas nama merek [Nama Merek] menyatakan penolakan atas penggunaan merek [Nama Merek] yang dilakukan oleh perusahaan Bapak/Ibu.

Penggunaan merek tersebut dianggap melanggar hak merek yang kami miliki, karena [Rincian Pelanggaran].

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Bapak/Ibu dapat menghentikan penggunaan merek [Nama Merek] yang melanggar hak kami.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda Tangan Pemilik Merek] [Nama Perusahaan Pemilik Merek]

Catatan:

  • Contoh surat di atas hanyalah contoh, dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.
  • Anda dapat berkonsultasi dengan profesional hukum untuk memastikan surat HKI yang anda buat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Disclaimer: Artikel ini hanya memberikan informasi umum dan tidak dapat diartikan sebagai saran hukum. Konsultasikan dengan profesional hukum untuk mendapatkan saran hukum yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Related Post