Contoh Surat Jual Beli Dibawah Tangan

5 min read Sep 07, 2024
Contoh Surat Jual Beli Dibawah Tangan

Contoh Surat Jual Beli Dibawah Tangan

Surat jual beli dibawah tangan adalah surat perjanjian jual beli yang dibuat secara informal, tanpa melalui notaris atau pejabat yang berwenang. Meskipun tidak resmi, surat ini tetap memiliki kekuatan hukum dan dapat digunakan sebagai bukti dalam sengketa hukum. Berikut adalah contoh surat jual beli dibawah tangan yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

SURAT JUAL BELI

Nomor : ...

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ..................... ** Alamat : ....................** ** (Selanjutnya disebut sebagai “PIHAK PERTAMA”)**

2. Nama : ..................... ** Alamat : ....................** ** (Selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”)**

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa telah terjadi kesepakatan jual beli antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

PIHAK PERTAMA

  • Berkeinginan untuk menjual barang/aset yang dimilikinya
  • Menerima pembayaran atas barang/aset yang dijual

PIHAK KEDUA

  • Berkeinginan untuk membeli barang/aset yang ditawarkan
  • Mempunyai kemampuan untuk melakukan pembayaran atas barang/aset yang dibeli

Maka dengan ini PIHAK PERTAMA menjual dan PIHAK KEDUA membeli barang/aset yang disebutkan di bawah ini dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1 : Objek Jual Beli

  1. Jenis Barang/Aset : ...................
  2. Jumlah/Kuantitas : ..................
  3. Keterangan : .....................
  4. Lokasi Barang/Aset : ................

Pasal 2 : Harga

  1. Harga jual beli barang/aset tersebut adalah sebesar Rp. ................ (terbilang : ........................)
  2. Pembayaran dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA secara .................. (tunai/kredit).
  3. Jika pembayaran dilakukan secara kredit, maka ..................... (jelaskan skema pembayaran, tanggal jatuh tempo, denda keterlambatan, dll).

Pasal 3 : Pengalihan Kepemilikan

  1. Kepemilikan atas barang/aset yang dijual beralih kepada PIHAK KEDUA setelah pembayaran lunas.
  2. PIHAK PERTAMA menyerahkan barang/aset kepada PIHAK KEDUA dalam keadaan ................ (sebagaimana mestinya/sesuai dengan kesepakatan).
  3. PIHAK KEDUA menerima barang/aset tersebut dalam keadaan ................ (sebagaimana mestinya/sesuai dengan kesepakatan).

Pasal 4 : Biaya dan Tanggung Jawab

  1. Segala biaya yang timbul akibat transaksi jual beli ini ditanggung oleh ....................... (PIHAK PERTAMA/PIHAK KEDUA).
  2. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas ...................... (kebenaran data/keadaan barang/aset yang dijual).
  3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas ..................... (kewajiban pembayaran).

Pasal 5 : Sengketa

Segala sengketa yang timbul akibat transaksi jual beli ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat antara kedua belah pihak. Jika tidak tercapai kesepakatan, maka akan diselesaikan melalui ................ (mediator/pengadilan yang berwenang).

Pasal 6 : Ketentuan Lain

  1. Surat jual beli ini dibuat rangkap .................. (dua/tiga) lembaran, masing-masing pihak memegang ................ (satu/dua) lembaran dengan kekuatan hukum yang sama.
  2. Surat jual beli ini berlaku sejak tanggal ...........................

Demikianlah Surat Jual Beli ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk diketahui oleh kedua belah pihak.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

............................. .............................

............................. .............................

Catatan :

  • Silakan ganti dengan informasi yang sesuai dengan transaksi jual beli Anda.
  • Pastikan untuk mencantumkan tanggal dan tempat pembuatan surat.
  • Surat jual beli ini bisa dilegalisir oleh pejabat setempat untuk menambah kekuatan hukumnya.

Ingat, meskipun surat jual beli dibawah tangan memiliki kekuatan hukum, disarankan untuk menggunakan surat jual beli yang dibuat melalui notaris untuk memastikan keabsahan dan perlindungan hukum yang lebih kuat.