Contoh Surat Penetapan Hari Sidang Pengadilan Agama

3 min read Oct 11, 2024
Contoh Surat Penetapan Hari Sidang Pengadilan Agama

Contoh Surat Penetapan Hari Sidang Pengadilan Agama

Berikut adalah contoh surat penetapan hari sidang pengadilan agama yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

Kepada Yth.

[Nama Pihak Terkait]

di Tempat

Perihal: Penetapan Hari Sidang

Dengan hormat,

Sehubungan dengan perkara [Nama Perkara] dengan nomor perkara [Nomor Perkara], dengan ini kami beritahukan bahwa sidang pertama perkara tersebut akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal: [Hari, Tanggal] Waktu: [Jam] Tempat: [Ruang Sidang Pengadilan Agama] Majelis Hakim: [Nama Majelis Hakim]

Dimohon kepada Saudara/Saudari untuk hadir tepat waktu pada hari dan tanggal yang telah ditentukan.

Surat penetapan ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan ketentuan:

  1. Satu (1) untuk Pihak Pemohon
  2. Satu (1) untuk Pihak Termohon

Demikian penetapan ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Hormat kami,

[Nama Ketua Pengadilan Agama]

[Jabatan]

Catatan:

  • [Nama Perkara]: Ganti dengan nama perkara yang sesuai, contoh: Permohonan Cerai Talak, Permohonan Cerai Gugat, dll.
  • [Nomor Perkara]: Ganti dengan nomor perkara yang tertera pada surat gugatan/permohonan.
  • [Hari, Tanggal]: Ganti dengan hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan.
  • [Jam]: Ganti dengan jam sidang yang telah ditetapkan.
  • [Ruang Sidang Pengadilan Agama]: Ganti dengan nama ruang sidang yang telah ditetapkan.
  • [Nama Majelis Hakim]: Ganti dengan nama majelis hakim yang akan memimpin sidang.
  • [Nama Ketua Pengadilan Agama]: Ganti dengan nama ketua pengadilan agama.
  • [Jabatan]: Ganti dengan jabatan ketua pengadilan agama.

Penting:

  • Pastikan Anda memahami isi dari surat penetapan ini dan hadir pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan.
  • Jika Anda memiliki pertanyaan, segera hubungi pengadilan agama terkait.
  • Ketidakhadiran pada sidang dapat berakibat fatal bagi perkara Anda.

Peringatan:

  • Contoh surat ini hanya sebagai referensi dan mungkin tidak sesuai dengan semua kasus.
  • Untuk mendapatkan informasi yang akurat, konsultasikan dengan pengacara atau staf pengadilan agama.