Contoh Surat Pengosongan Rumah dari Bank
Surat pengosongan rumah dari bank biasanya dikeluarkan ketika nasabah gagal memenuhi kewajiban pembayaran cicilan kredit properti. Berikut contoh surat pengosongan rumah dari bank:
[Nama Bank]
[Alamat Bank]
[Nomor Telepon Bank]
[Email Bank]
[Tanggal]
Kepada Yth.
[Nama Debitur]
[Alamat Debitur]
Perihal: Permintaan Pengosongan Rumah
Dengan hormat,
Melalui surat ini, kami [Nama Bank] selaku kreditur atas kredit properti dengan nomor rekening [Nomor Rekening] dengan ini menyampaikan permintaan pengosongan rumah yang beralamat di [Alamat Rumah] kepada Bapak/Ibu.
Permintaan pengosongan rumah ini berdasarkan [Alasan Pengosongan, misal: keterlambatan pembayaran cicilan, gagal bayar, pelanggaran perjanjian kredit] yang telah Bapak/Ibu lakukan. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap [Pasal dalam Perjanjian Kredit] yang tercantum dalam perjanjian kredit yang telah disepakati.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon Bapak/Ibu untuk mengosongkan rumah tersebut selambat-lambatnya [Tanggal] dan menyerahkan kunci rumah kepada kami.
Kami berharap Bapak/Ibu dapat memenuhi permintaan ini dengan baik dan tertib. Jika Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai hal ini, kami dapat dihubungi melalui nomor telepon [Nomor Telepon Bank] atau email [Email Bank].
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Bank]
[Jabatan]
Catatan:
- Surat ini hanya contoh, dan mungkin perlu dimodifikasi sesuai dengan ketentuan dan kondisi masing-masing bank.
- Sebaiknya konsultasikan dengan tim legal bank sebelum mengirimkan surat ini.
- Pastikan surat ini diterima oleh debitur dan disimpan sebagai bukti.
Penting untuk diingat bahwa:
- Surat pengosongan rumah dari bank merupakan langkah terakhir yang diambil ketika nasabah gagal memenuhi kewajiban pembayaran.
- Bank memiliki hak untuk mengambil alih kepemilikan rumah jika nasabah tidak memenuhi kewajiban pembayaran.
- Nasabah memiliki hak untuk mengajukan banding atau upaya hukum lainnya untuk mempertahankan haknya.
Sebaiknya berkonsultasi dengan profesional hukum jika mengalami masalah terkait kredit properti.