Contoh Surat Penolakan Pengunduran Diri

3 min read Oct 16, 2024
Contoh Surat Penolakan Pengunduran Diri

Contoh Surat Penolakan Pengunduran Diri

Perihal: Penolakan Pengunduran Diri

Kepada Yth.

[Nama Karyawan]

Di Tempat

Dengan hormat,

Menanggapi surat pengunduran diri Bapak/Ibu yang tertanggal [Tanggal Surat], dengan ini kami sampaikan bahwa [Nama Perusahaan] menolak permohonan pengunduran diri Bapak/Ibu.

Alasan penolakan ini adalah:

  • [Sebutkan alasan penolakan secara spesifik dan detail. Contoh: Perusahaan tengah membutuhkan tenaga kerja ahli di bidang [bidang keahlian karyawan], dan Bapak/Ibu merupakan aset penting bagi perusahaan.]
  • [Sebutkan alasan penolakan secara spesifik dan detail. Contoh: Bapak/Ibu sedang dalam masa proyek penting yang membutuhkan penyelesaian segera.]
  • [Sebutkan alasan penolakan secara spesifik dan detail. Contoh: Perusahaan tengah dalam masa transisi kepemimpinan dan membutuhkan pengalaman dan keahlian Bapak/Ibu untuk kelancaran proses transisi.]

Kami memahami keinginan Bapak/Ibu untuk [Sebutkan keinginan karyawan, contoh: mengubah karir atau pindah domisili], namun kami mohon pengertian dan kerja sama Bapak/Ibu untuk tetap berkontribusi di [Nama Perusahaan] selama [Sebutkan jangka waktu yang diharapkan, contoh: beberapa bulan ke depan].

Kami yakin bahwa dengan semangat dan dedikasi Bapak/Ibu, perusahaan akan terus berkembang dan mencapai target yang telah ditetapkan.

Kami berharap Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan kembali keputusan ini dan tetap bersama [Nama Perusahaan].

Demikian surat penolakan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Perusahaan]

[Jabatan Tertinggi]

Catatan:

  • Silahkan ganti bagian yang di dalam tanda kurung dengan informasi yang sesuai.
  • Anda dapat menambahkan poin-poin alasan penolakan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.
  • Pastikan bahasa yang digunakan formal dan sopan.
  • Anda dapat menyertakan klausul tentang konsekuensi jika karyawan tetap bersikeras untuk mengundurkan diri, misalnya tentang kewajiban untuk menyelesaikan proyek tertentu atau masa pemberitahuan.