Contoh Surat Perdamaian Kdrt Suami Istri

3 min read Oct 17, 2024
Contoh Surat Perdamaian Kdrt Suami Istri

Contoh Surat Perdamaian KDRT Suami Istri

Surat Perdamaian ini dibuat di [Kota/Kabupaten], pada tanggal [Tanggal], oleh dan antara:

1. [Nama Suami], beralamat di [Alamat Suami], selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. [Nama Istri], beralamat di [Alamat Istri], selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Menimbang:

  • Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua merupakan suami istri yang sah berdasarkan akta nikah [Nomor Akta Nikah] tanggal [Tanggal Pernikahan].
  • Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah terjadi perselisihan yang mengakibatkan [Uraikan secara singkat KDRT yang terjadi].
  • Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua menyadari bahwa perselisihan tersebut telah merugikan kedua belah pihak, khususnya [Uraikan kerugian yang dialami].
  • Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua ingin menyelesaikan perselisihan ini secara kekeluargaan dan mencapai perdamaian.

Menetapkan:

Pasal 1:

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk [Uraikan isi perdamaian yang disepakati, contoh: berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan KDRT, melakukan konseling bersama, dll].

Pasal 2:

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk [Uraikan langkah-langkah konkret yang akan dilakukan untuk mencapai perdamaian, contoh: menjalani konseling di lembaga resmi, berjanji saling menghormati, dll].

Pasal 3:

Surat Perdamaian ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Pasal 4:

Surat Perdamaian ini berlaku sebagai kesepakatan final dan mengikat kedua belah pihak.

Pasal 5:

Segala hal yang tidak diatur dalam Surat Perdamaian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat.

Demikian Surat Perdamaian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) eksemplar, masing-masing bermaterai cukup dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Pihak Pertama:

[Tanda Tangan Suami]

[Nama Lengkap Suami]

Pihak Kedua:

[Tanda Tangan Istri]

[Nama Lengkap Istri]

Catatan:

  • Silahkan ganti bagian yang dikurung dengan informasi yang sesuai dengan kasus KDRT yang terjadi.
  • Pastikan isi surat perdamaian jelas dan spesifik, serta memuat kesepakatan yang adil bagi kedua belah pihak.
  • Segera konsultasikan kepada pihak berwenang (seperti LPA, kepolisian, atau mediator) untuk mendapatkan bantuan dan saran dalam menyelesaikan konflik KDRT.

Penting diingat: Surat perdamaian ini hanyalah contoh dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kasus. Untuk mendapatkan solusi terbaik dan perlindungan hukum yang tepat, disarankan untuk berkonsultasi dengan pihak berwenang.