Contoh Format Surat Perintah Bayar

3 min read Aug 11, 2024
Contoh Format Surat Perintah Bayar

Contoh Format Surat Perintah Bayar

Surat Perintah Bayar (SPB) merupakan dokumen penting dalam pengelolaan keuangan suatu organisasi atau perusahaan. SPB berfungsi sebagai dasar hukum bagi bendahara untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketiga atas barang atau jasa yang telah diterima.

Berikut contoh format surat perintah bayar yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:

[NAMA PERUSAHAAN/ORGANISASI] [ALAMAT PERUSAHAAN/ORGANISASI]

SURAT PERINTAH BAYAR

Nomor : [Nomor Surat] Tanggal : [Tanggal Surat]

Kepada Yth. [Nama Penerima Pembayaran] [Alamat Penerima Pembayaran]

Perihal : Perintah Pembayaran [Perihal]

Dengan ini kami, [Nama Perusahaan/Organisasi], memerintahkan Saudara untuk melakukan pembayaran kepada :

[Nama Penerima Pembayaran] [Alamat Penerima Pembayaran]

Atas : [Uraian Barang/Jasa] Jumlah : [Jumlah Pembayaran] Terbilang : [Jumlah Pembayaran dalam Huruf]

Dasar Pembayaran :

  • [Nomor dan Tanggal Faktur/Nota/Bukti Transaksi]**
  • [Dokumen Pendukung Lainnya (jika ada)]

Keterangan :

  • [Keterangan Tambahan (jika ada)]

Mohon pembayaran dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

[Jabatan Penandatangan] [Nama Penandatangan] [Tanda Tangan] [Stempel Perusahaan/Organisasi]

Catatan:

  • Nomor Surat: Sesuaikan dengan nomor urut surat perintah bayar yang berlaku di perusahaan/organisasi Anda.
  • Tanggal Surat: Sesuaikan dengan tanggal pembuatan surat.
  • Perihal: Jelaskan secara singkat perihal pembayaran.
  • Nama Penerima Pembayaran: Masukkan nama lengkap penerima pembayaran.
  • Alamat Penerima Pembayaran: Masukkan alamat lengkap penerima pembayaran.
  • Uraian Barang/Jasa: Jelaskan secara detail barang atau jasa yang dibayarkan.
  • Jumlah Pembayaran: Masukkan jumlah uang yang akan dibayarkan dalam bentuk angka.
  • Terbilang: Masukkan jumlah uang yang akan dibayarkan dalam bentuk huruf.
  • Dasar Pembayaran: Masukkan nomor dan tanggal faktur/nota/bukti transaksi dan dokumen pendukung lainnya.
  • Keterangan: Tambahkan keterangan tambahan yang diperlukan, seperti jenis pembayaran, akun bank, dan lain-lain.
  • Jabatan Penandatangan: Sesuaikan dengan jabatan penandatangan SPB di perusahaan/organisasi Anda.
  • Nama Penandatangan: Masukkan nama lengkap penandatangan SPB.
  • Tanda Tangan: Berikan tanda tangan penandatangan SPB.
  • Stempel Perusahaan/Organisasi: Berikan stempel perusahaan/organisasi pada SPB.

Tips:

  • Pastikan semua informasi dalam SPB lengkap dan akurat.
  • Gunakan bahasa yang formal dan mudah dipahami.
  • Simpan salinan SPB sebagai arsip.
  • Lakukan pengecekan terhadap SPB sebelum diserahkan kepada bendahara.

Format SPB yang terlampir hanya merupakan contoh, Anda dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan dan sistem yang berlaku di perusahaan/organisasi Anda.