Contoh Membuat Surat Perjanjian Hitam Diatas Putih

4 min read Aug 15, 2024
Contoh Membuat Surat Perjanjian Hitam Diatas Putih

Contoh Membuat Surat Perjanjian Hitam Di Atas Putih

Surat perjanjian hitam di atas putih merupakan dokumen resmi yang dibuat dan ditandatangani oleh dua pihak atau lebih yang bertujuan untuk menegaskan kesepakatan dan kewajiban masing-masing pihak.

Berikut adalah contoh pembuatan surat perjanjian hitam di atas putih:

SURAT PERJANJIAN

No. : .../SP/..../....

Tanggal : .....

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : .... ** Alamat : ....** ** Nomor Identitas : ....** ** (selanjutnya disebut sebagai "Pihak Pertama")**

2. Nama : .... ** Alamat : ....** ** Nomor Identitas : ....** ** (selanjutnya disebut sebagai "Pihak Kedua")**

Bersama-sama menyatakan telah menyepakati perjanjian ini dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 : Pokok Perjanjian

  1. Pihak Pertama ....
  2. Pihak Kedua ....

Pasal 2 : Kewajiban Pihak Pertama

  1. Pihak Pertama berkewajiban untuk ....
  2. Pihak Pertama berkewajiban untuk ....

Pasal 3 : Kewajiban Pihak Kedua

  1. Pihak Kedua berkewajiban untuk ....
  2. Pihak Kedua berkewajiban untuk ....

Pasal 4 : Sanksi

  1. Jika Pihak Pertama ...., maka ....
  2. Jika Pihak Kedua ...., maka ....

Pasal 5 : Penyelesaian Perselisihan

  1. Segala perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
  2. Jika musyawarah tidak mencapai kesepakatan, maka ....

Pasal 6 : Lain-lain

  1. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) ....
  2. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

Demikian perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Yang membuat Perjanjian

Pihak Pertama Pihak Kedua

............................................ .............................................

(Nama, Tanda Tangan) (Nama, Tanda Tangan)

Saksi:

  1. ............................................
  2. ............................................

Catatan:

  • Contoh di atas hanyalah contoh dasar dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan jenis perjanjian yang dibuat.
  • Sebaiknya perjanjian dibuat dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, serta menghindari kata-kata yang bermakna ganda.
  • Pastikan perjanjian tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak dan disaksikan oleh dua orang saksi yang tidak memiliki hubungan dengan kedua belah pihak.
  • Simpan salinan perjanjian dengan baik dan aman sebagai bukti hukum.

Penting! Pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau notaris untuk mendapatkan bantuan dalam membuat surat perjanjian yang benar dan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.

Membuat surat perjanjian yang baik dan tepat akan membantu menghindari perselisihan di kemudian hari dan melindungi hak dan kewajiban masing-masing pihak.