Contoh Penulisan Nama dan Gelar Haji yang Benar Menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Gelar haji adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang telah menunaikan ibadah haji. Gelar ini dapat ditulis di depan atau di belakang nama seseorang. Penulisan gelar haji yang benar menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:
1. Penulisan Gelar di Depan Nama
Jika gelar haji ditulis di depan nama, maka penulisannya adalah "Haji" diikuti dengan spasi dan nama orang tersebut.
Contoh:
- Haji Ahmad
- Haji Siti Aminah
2. Penulisan Gelar di Belakang Nama
Jika gelar haji ditulis di belakang nama, maka penulisannya adalah *"H. " atau *"Hj. " diikuti dengan spasi dan nama orang tersebut.
Contoh:
- Ahmad H.
- Siti Aminah Hj.
3. Penulisan Gelar untuk Nama yang Sudah Memiliki Gelar Lain
Jika seseorang memiliki gelar lain, seperti gelar akademis atau gelar kehormatan lainnya, maka gelar haji ditulis di belakang gelar yang lain.
Contoh:
- Dr. H. Ahmad
- Hj. Siti Aminah, S.Pd.
4. Penulisan Gelar untuk Nama yang Memiliki Lebih dari Satu Gelar
Jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar, maka gelar haji ditulis di belakang gelar lainnya.
Contoh:
- H. Ahmad, S.Pd., M.Si.
- Hj. Siti Aminah, S.Ag., M.Pd.
5. Penulisan Gelar di Dalam Surat Resmi
Dalam surat resmi, gelar haji dapat ditulis di belakang nama dan setelah jabatan.
Contoh:
- Direktur Utama, PT. ABC, H. Ahmad
- Wakil Dekan, Fakultas Kedokteran, Hj. Siti Aminah, S.Ked.
Catatan:
- Penulisan gelar haji sebaiknya disesuaikan dengan konteks dan kesopanan.
- Dalam konteks informal, gelar haji dapat dihilangkan, misalnya saat berbincang dengan teman dekat.
- Hindari penulisan gelar haji yang berlebihan atau tidak pantas.
Kesimpulan
Penulisan nama dan gelar haji yang benar menurut EYD harus memperhatikan kaidah penulisan yang berlaku. Penulisan yang benar dan sesuai etika akan memberikan kesan positif dan menunjukkan penghargaan terhadap gelar tersebut.
