Contoh Penulisan Nama Gelar
Penulisan nama gelar di Indonesia diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berikut beberapa contoh penulisan nama gelar yang sesuai PUEBI:
Gelar Akademik
- Gelar Sarjana: S.Pd., S.H., S.E., S.Kom., dsb.
- Gelar Magister: M.Pd., M.Hum., M.Si., M.Sc., dsb.
- Gelar Doktor: Dr., Dr.rer.nat., dsb.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
- Bapak Drs. Ahmad Yani adalah guru bahasa Indonesia yang berpengalaman.
- Bu Siti Aminah, S.Kep. bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Umum Daerah.
- Prof. Dr. Budiman memberikan kuliah tamu tentang sejarah Indonesia.
Gelar Kehormatan
- Gelar bangsawan: Raden, Kiai, Sultan, dsb.
- Gelar keagamaan: KH., Romo, Ustadz, dsb.
- Gelar lain: Bp., Ibu, Pak, Bu, dsb.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
- KH. Maimoen Zubair adalah seorang ulama yang berpengaruh.
- Raden Ayu Kartini adalah tokoh emansipasi wanita di Indonesia.
- Ibu Sri Hartini adalah pemilik usaha kuliner terkenal di kota ini.
Penulisan Gelar pada Surat Resmi
- Gelar diletakkan di sebelah kiri nama pada surat resmi.
- Nama dan gelar ditulis dengan huruf kapital semua.
- Gelar ditulis sesuai dengan aturan PUEBI.
Contoh:
Yth. Bapak Drs. H. Joko Widodo
Walikota Semarang
Kota Semarang
Penulisan Gelar di Media Sosial
- Penggunaan gelar di media sosial lebih fleksibel.
- Anda dapat memilih untuk menggunakan gelar atau tidak.
- Gunakan gelar yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks.
Contoh:
- @budi_s.pd (menggunakan gelar akademik)
- @siti_aminah (tidak menggunakan gelar)
Catatan:
- Penulisan gelar tergantung pada konteks.
- Jangan menulis gelar yang tidak pantas atau melebih-lebihkan gelar.
- Selalu bersikap sopan dan santun dalam menggunakan gelar.