Contoh Surat Domestic Inquiry
Domestic Inquiry merupakan proses investigasi internal yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyelidiki pelanggaran kebijakan atau aturan perusahaan oleh karyawan. Surat Domestic Inquiry merupakan surat resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada karyawan yang diduga melakukan pelanggaran.
Berikut adalah contoh surat Domestic Inquiry:
SURAT PEMANGGILAN DOMESTIC INQUIRY
Nomor: .../HRD/ .../ ... Perihal: Pemanggilan Domestic Inquiry
Kepada Yth. [Nama Karyawan] Di Tempat
Dengan hormat,
Berdasarkan laporan yang kami terima, kami menduga bahwa Saudara telah melakukan pelanggaran terhadap [sebutkan kebijakan atau aturan perusahaan yang dilanggar] yang tertuang dalam [sebutkan nama peraturan/SOP]. Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut dan memberikan kesempatan kepada Saudara untuk memberikan klarifikasi, kami dengan ini memanggil Saudara untuk menghadiri Domestic Inquiry.
Adapun rincian Domestic Inquiry sebagai berikut:
- Hari, Tanggal: ...
- Waktu: ...
- Tempat: ...
- Pihak Pemeriksa: ...
- Perihal Pemeriksaan: ...
Saudara diwajibkan untuk menghadiri Domestic Inquiry sesuai jadwal yang telah ditentukan. Saudara dapat membawa saksi atau bukti-bukti yang dapat mendukung klarifikasi Saudara.
Catatan:
- Ketidakhadiran Saudara pada Domestic Inquiry tanpa keterangan yang sah akan dianggap sebagai pengakuan atas pelanggaran yang dituduhkan.
- Proses Domestic Inquiry bersifat rahasia dan hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berwenang.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
[Nama Perusahaan] [Jabatan]
Catatan:
- Isi surat di atas merupakan contoh dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
- Anda dapat menambahkan poin-poin lain yang dianggap penting dalam surat Domestic Inquiry, seperti hak dan kewajiban karyawan selama proses Domestic Inquiry, sanksi yang akan dikenakan jika pelanggaran terbukti, dan lain sebagainya.
Penting untuk diingat bahwa Domestic Inquiry merupakan proses serius yang dapat berdampak pada masa depan karir karyawan. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional hukum atau HRD jika Anda merasa tidak dapat mengatasinya sendiri.
