Contoh Surat Gugatan Ekonomi Syariah

3 min read Sep 02, 2024
Contoh Surat Gugatan Ekonomi Syariah

Contoh Surat Gugatan Ekonomi Syariah

Berikut contoh surat gugatan ekonomi syariah yang dapat Anda gunakan sebagai panduan:

Perihal: Gugatan Ekonomi Syariah

Kepada Yth. Bapak/Ibu Ketua Majelis Hakim Pengadilan Agama [Nama Pengadilan Agama]

Di - Tempat

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : [Nama Penggugat] Alamat : [Alamat Penggugat] No. Telp : [No. Telp Penggugat]

Sebagai Penggugat,

Dengan ini mengajukan gugatan ekonomi syariah terhadap:

Nama : [Nama Tergugat] Alamat : [Alamat Tergugat] No. Telp : [No. Telp Tergugat]

Sebagai Tergugat,

Dasar Gugatan

Gugatan ini diajukan berdasarkan:

  1. [Sebutkan dasar hukum yang relevan dengan kasus]
  2. [Sebutkan bukti-bukti yang mendukung gugatan]

Uraian Perkara

  1. [Uraikan kronologis kejadian yang menjadi dasar gugatan]
  2. [Jelaskan tuntutan penggugat secara rinci]
  3. [Jelaskan alasan tuntutan penggugat sesuai dengan hukum Islam]
  4. [Sebutkan kerugian yang dialami penggugat akibat perbuatan tergugat]

Tuntutan

Berdasarkan uraian di atas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama [Nama Pengadilan Agama] untuk:

  1. [Sebutkan tuntutan secara spesifik]
  2. [Sebutkan tuntutan secara spesifik]
  3. [Sebutkan tuntutan secara spesifik]

Bukti

Sebagai bukti, Penggugat menyertakan:

  1. [Sebutkan daftar bukti yang disertakan]
  2. [Sebutkan daftar bukti yang disertakan]
  3. [Sebutkan daftar bukti yang disertakan]

Demikian surat gugatan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan pertimbangan Majelis Hakim, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Penggugat]

Catatan:

  • Gantilah semua tanda kurung siku ([]) dengan informasi yang sesuai dengan kasus Anda.
  • Pastikan Anda menyertakan bukti-bukti yang relevan dan kuat.
  • Konsultasikan dengan pengacara yang ahli di bidang hukum ekonomi syariah untuk mendapatkan bantuan dan saran hukum yang lebih lengkap.

Penting untuk diingat bahwa ini hanyalah contoh surat gugatan ekonomi syariah. Anda harus menyesuaikannya dengan kasus Anda dan berkonsultasi dengan pengacara untuk mendapatkan nasihat hukum yang tepat.