Contoh Surat Ikrar Taukil Wali
Surat Ikrar Taukil Wali merupakan surat pernyataan tertulis yang dibuat oleh seorang calon pengantin wanita yang menunjuk seseorang untuk menjadi walinya dalam pernikahan. Hal ini biasanya dilakukan ketika wali nikah yang sah, yaitu ayah kandung, tidak ada atau tidak mampu menjadi wali.
Berikut adalah contoh surat ikrar taukil wali yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:
SURAT IKRAR TAUKIL WALI
Nomor : ……………….
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………………. Tempat/Tanggal Lahir : …………………………. Alamat : …………………………. Agama : …………………………. No. KTP : ………………………….
Dengan ini menyatakan bahwa:
- Saya adalah calon pengantin wanita yang akan melangsungkan pernikahan dengan [Nama Calon Suami]
- Saya [Alasan Tidak Bisa Menggunakan Wali Asli]
- Oleh karena itu, saya menunjuk [Nama Wali], yang beralamat di [Alamat Wali] untuk menjadi wali nikah saya dalam pernikahan dengan [Nama Calon Suami]
- Saya bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang timbul akibat penunjukkan wali nikah ini.
- Saya menyatakan surat ikrar ini dibuat dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Demikian surat ikrar ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
[Tempat] , [Tanggal]
Hormat Saya,
[Tanda Tangan Calon Pengantin Wanita]
[Nama Lengkap Calon Pengantin Wanita]
Catatan:
- Surat ikrar taukil wali ini harus dibuat di atas kertas bermaterai cukup.
- Surat ikrar ini harus ditandatangani oleh calon pengantin wanita dan dua orang saksi.
- Surat ikrar ini harus diserahkan kepada penghulu atau pejabat yang berwenang untuk melangsungkan pernikahan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat ikrar taukil wali:
- Identitas : Pastikan identitas semua pihak tercantum dengan lengkap dan benar.
- Alasan : Jelaskan secara jelas dan detail alasan mengapa calon pengantin wanita tidak dapat menggunakan wali asli.
- Wali Taukil : Pastikan wali taukil yang ditunjuk memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
- Kesadaran : Pastikan calon pengantin wanita membuat surat ikrar ini dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Harap diingat bahwa contoh surat ini hanyalah referensi. Konsultasikan dengan pihak terkait, seperti KUA atau lembaga pernikahan, untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan tepat.
