Contoh Surat Pembatalan Nikah

3 min read Oct 05, 2024
Contoh Surat Pembatalan Nikah

Contoh Surat Pembatalan Nikah

Surat pembatalan nikah merupakan surat resmi yang dibuat oleh salah satu pihak atau kedua pihak yang akan membatalkan pernikahan yang telah direncanakan. Surat ini berfungsi sebagai bukti tertulis atas kesepakatan pembatalan pernikahan tersebut.

Berikut ini contoh surat pembatalan nikah:

[Nama Kota], [Tanggal]

Kepada Yth,

[Nama Pihak yang Akan Menikah]

di Tempat

Perihal: Pembatalan Pernikahan

Dengan surat ini, kami [Nama Pihak Pembatal] ingin menyampaikan dengan resmi pembatalan pernikahan yang telah direncanakan antara [Nama Pihak Pembatal] dengan [Nama Pihak Lain].

Pembatalan pernikahan ini disebabkan oleh [sebutkan alasan pembatalan, contoh: perbedaan pandangan, ketidakcocokan, dll.].

Kami mohon pengertian dan memahami keputusan ini. Kami berharap hubungan baik antara kedua keluarga tetap terjalin.

Demikian surat pembatalan ini kami sampaikan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Nama Pihak Pembatal]

[Tanda Tangan]

[Stempel (jika ada)]

Catatan:

  • Surat pembatalan nikah dapat dibuat dalam bentuk tulisan tangan atau diketik.
  • Pastikan surat tersebut ditandatangani oleh pihak pembatal dan disaksikan oleh saksi.
  • Isi surat harus jelas dan mudah dipahami.
  • Sebaiknya surat pembatalan nikah dilampiri dengan bukti-bukti yang mendukung alasan pembatalan.
  • Surat pembatalan nikah dapat diserahkan langsung kepada pihak yang akan dinikahi atau melalui perantara.

Penting:

  • Proses pembatalan pernikahan harus sesuai dengan aturan agama dan hukum yang berlaku di Indonesia.
  • Konsultasikan dengan pihak terkait, seperti keluarga, tokoh agama, atau pengacara, untuk memastikan proses pembatalan berjalan sesuai dengan prosedur.
  • Selalu jaga komunikasi yang baik dengan pihak yang akan dinikahi dan keluarganya.
  • Hindari menyebarkan informasi yang tidak benar atau fitnah yang dapat merugikan pihak lain.

Disclaimer:

Contoh surat ini hanya sebagai panduan dan mungkin tidak sesuai dengan semua kasus. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan profesional hukum untuk mendapatkan nasihat yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi Anda.