Contoh Surat Pengantar Alat Bukti Perceraian

3 min read Oct 16, 2024
Contoh Surat Pengantar Alat Bukti Perceraian

Contoh Surat Pengantar Alat Bukti Perceraian

Surat pengantar alat bukti perceraian merupakan dokumen penting yang dibutuhkan dalam proses perceraian di Pengadilan Agama. Surat ini berfungsi sebagai jembatan antara pihak pemohon dan Majelis Hakim, menjelaskan isi dan fungsi dari alat bukti yang diajukan.

Berikut adalah contoh surat pengantar alat bukti perceraian:

SURAT PENGANTAR ALAT BUKTI

Nomor: .../..../PA..../....

Perihal: Pengantar Alat Bukti

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Ketua Majelis Hakim Pengadilan Agama ...

Di Tempat

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Alamat : ... No. Telp : ...

Sebagai Pemohon dalam perkara perceraian dengan Tergugat:

Nama : ... Alamat : ... No. Telp : ...

Dalam perkara Nomor : .../Pdt.G/PA..../....

Dengan ini mengajukan surat pengantar alat bukti yang terdiri dari:

1. Bukti Surat

  • Surat Perjanjian Perkawinan : Berisi kesepakatan tentang perkawinan antara Pemohon dan Tergugat, termasuk tentang hak dan kewajiban masing-masing.
  • Surat Keterangan dari RT/RW : Menyatakan bahwa Pemohon dan Tergugat telah berdomisili di tempat yang sama selama ... tahun.
  • Surat Keterangan dari Kantor Urusan Agama (KUA) : Sebagai bukti sahnya perkawinan Pemohon dan Tergugat.

2. Bukti Elektronik

  • Rekaman Percakapan : Sebagai bukti adanya perselisihan atau pertengkaran antara Pemohon dan Tergugat.
  • Foto/Video : Sebagai bukti adanya kekerasan fisik atau perselingkuhan yang dilakukan oleh Tergugat.
  • Chatting/Pesan Elektronik : Sebagai bukti adanya perselingkuhan atau perlakuan kasar yang dilakukan oleh Tergugat.

3. Bukti Lainnya

  • Saksi : Menyatakan telah mengetahui dan menyaksikan secara langsung tentang perselisihan atau pertengkaran antara Pemohon dan Tergugat.

4. Keterangan

  • Penjelasan tentang isi dan relevansi setiap alat bukti : Menjelaskan secara rinci isi dan kaitannya dengan perkara perceraian.

Demikian surat pengantar alat bukti ini kami buat dengan sebenarnya dan semoga dapat diterima.

Hormat kami,

... (Tanda Tangan Pemohon)

... (Nama Tercetak)

Catatan:

  • Contoh surat di atas hanyalah contoh dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing kasus.
  • Pastikan alat bukti yang diajukan relevan dengan pokok perkara dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
  • Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan seorang advokat/pengacara untuk mendapatkan bantuan hukum yang lebih profesional.

Semoga informasi ini bermanfaat.