Contoh Surat Perjanjian Anak dengan Orang Tua
Surat perjanjian anak dengan orang tua merupakan dokumen tertulis yang memuat kesepakatan antara anak dan orang tua mengenai hal-hal tertentu. Perjanjian ini dapat dibuat untuk berbagai tujuan, seperti:
- Kesepakatan tentang penggunaan uang jajan.
- Kesepakatan tentang jam pulang dan kegiatan anak.
- Kesepakatan tentang tanggung jawab anak di rumah.
- Kesepakatan tentang pendidikan dan masa depan anak.
Berikut contoh surat perjanjian anak dengan orang tua:
Contoh 1: Perjanjian Penggunaan Uang Jajan
PERJANJIAN
Tentang Penggunaan Uang Jajan
Yang bertanda tangan di bawah ini:
-
Nama: [Nama orang tua] Alamat: [Alamat orang tua] Nomor Telepon: [Nomor telepon orang tua] Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama: [Nama anak] Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
-
Nama: [Nama anak] Alamat: [Alamat anak] Nomor Telepon: [Nomor telepon anak] Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian ini dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PIHAK PERTAMA memberikan uang jajan kepada PIHAK KEDUA sebesar [Jumlah uang jajan] per [Periode waktu pemberian uang jajan, contoh: minggu].
Pasal 2
PIHAK KEDUA berjanji untuk menggunakan uang jajan tersebut dengan bijak dan untuk kebutuhan yang memang diperlukan, seperti:
- [Daftar kebutuhan yang diizinkan, contoh: biaya transportasi, makan siang, alat tulis]
Pasal 3
PIHAK KEDUA dilarang menggunakan uang jajan untuk hal-hal berikut:
- [Daftar hal-hal yang dilarang, contoh: membeli makanan ringan, bermain game online]
Pasal 4
PIHAK KEDUA wajib melaporkan penggunaan uang jajannya kepada PIHAK PERTAMA secara berkala, minimal [Periode waktu pelaporan, contoh: setiap minggu].
Pasal 5
Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan dalam perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berhak untuk mengurangi atau menghentikan pemberian uang jajan.
Pasal 6
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan masing-masing pihak menerima satu eksemplar.
Dibuat di: [Tempat pembuatan perjanjian] Pada tanggal: [Tanggal pembuatan perjanjian]
PIHAK PERTAMA
[Tanda tangan orang tua]
[Nama orang tua]
PIHAK KEDUA
[Tanda tangan anak]
[Nama anak]
Contoh 2: Perjanjian Tentang Jam Pulang dan Kegiatan Anak
PERJANJIAN
Tentang Jam Pulang dan Kegiatan Anak
Yang bertanda tangan di bawah ini:
-
Nama: [Nama orang tua] Alamat: [Alamat orang tua] Nomor Telepon: [Nomor telepon orang tua] Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama: [Nama anak] Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
-
Nama: [Nama anak] Alamat: [Alamat anak] Nomor Telepon: [Nomor telepon anak] Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian ini dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
PIHAK KEDUA wajib pulang ke rumah paling lambat pukul [Jam pulang yang disepakati] setiap [Hari yang disepakati, contoh: hari sekolah].
Pasal 2
PIHAK KEDUA wajib memberitahukan PIHAK PERTAMA jika terjadi perubahan jadwal pulang, dengan menghubungi [Nomor telepon orang tua] atau [Media komunikasi lain].
Pasal 3
PIHAK KEDUA diizinkan untuk melakukan kegiatan di luar rumah, seperti [Daftar kegiatan yang diizinkan, contoh: les, olahraga], dengan syarat:
- Mendapatkan izin dari PIHAK PERTAMA terlebih dahulu.
- Memberitahukan PIHAK PERTAMA tentang lokasi dan waktu kegiatan.
Pasal 4
PIHAK KEDUA dilarang untuk melakukan kegiatan di luar rumah yang tidak sesuai dengan norma dan etika, seperti [Daftar kegiatan yang dilarang, contoh: nongkrong di tempat hiburan malam, berkumpul dengan teman yang tidak dikenal].
Pasal 5
Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan dalam perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan sanksi, seperti [Jenis sanksi yang diberikan, contoh: pembatasan kegiatan di luar rumah, pengurangan waktu bermain game].
Pasal 6
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan masing-masing pihak menerima satu eksemplar.
Dibuat di: [Tempat pembuatan perjanjian] Pada tanggal: [Tanggal pembuatan perjanjian]
PIHAK PERTAMA
[Tanda tangan orang tua]
[Nama orang tua]
PIHAK KEDUA
[Tanda tangan anak]
[Nama anak]
Catatan:
- Surat perjanjian ini hanya contoh, Anda dapat memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan Anda dengan anak.
- Sebaiknya ajarkan anak untuk memahami isi perjanjian dan pentingnya menjaga kesepakatan.
- Perjanjian ini bukan untuk mengancam atau menekan anak, tetapi untuk membangun hubungan yang lebih baik dan saling menghormati.