Contoh Surat Pernyataan Direksi
Surat pernyataan direksi merupakan dokumen resmi yang dibuat oleh direksi suatu perusahaan untuk menyatakan suatu hal secara tertulis. Surat ini umumnya digunakan untuk menyatakan hal-hal penting terkait dengan perusahaan, seperti:
- Persetujuan terhadap suatu keputusan: misalnya, persetujuan atas pengangkatan direktur baru, pelepasan aset perusahaan, atau pengambilan pinjaman.
- Penyangkalan terhadap suatu tuduhan: misalnya, penyangkalan terhadap tuduhan korupsi atau pelanggaran hukum.
- Klarifikasi terkait suatu masalah: misalnya, klarifikasi terkait laporan keuangan perusahaan atau kinerja perusahaan.
Berikut contoh surat pernyataan direksi:
Contoh 1: Persetujuan Pengangkatan Direktur Baru
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Direktur Utama] Jabatan : Direktur Utama PT [Nama Perusahaan] Alamat : [Alamat Perusahaan]
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
Menerima dan menyetujui pengangkatan [Nama Direktur Baru] sebagai Direktur [Jabatan] PT [Nama Perusahaan] berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris PT [Nama Perusahaan] tanggal [Tanggal Rapat].
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
[Kota], [Tanggal]
[Nama Direktur Utama]
Contoh 2: Penyangkalan Terhadap Tuduhan
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Direktur Utama] Jabatan : Direktur Utama PT [Nama Perusahaan] Alamat : [Alamat Perusahaan]
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
Menyangkal dengan tegas semua tuduhan yang menyatakan bahwa PT [Nama Perusahaan] terlibat dalam [Tindakan yang dituduhkan].
PT [Nama Perusahaan] selalu menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kami siap bekerjasama dengan pihak berwenang untuk membuktikan kebenaran pernyataan ini.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
[Kota], [Tanggal]
[Nama Direktur Utama]
Tips Membuat Surat Pernyataan Direksi:
- Jelas dan Ringkas: Isi surat harus jelas dan ringkas, langsung pada pokok permasalahan.
- Formal dan Resmi: Gunakan bahasa formal dan resmi dalam surat.
- Benar dan Akurat: Pastikan semua informasi dalam surat benar dan akurat.
- Ditandatangani dan Dicap: Surat harus ditandatangani oleh direksi yang berwenang dan dicap dengan stempel perusahaan.
Catatan: Contoh surat pernyataan direksi di atas hanya contoh. Anda perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan dan situasi spesifik perusahaan Anda.