Contoh Surat Pernyataan Kronologis Penipuan
Berikut adalah contoh surat pernyataan kronologis penipuan yang dapat Anda gunakan sebagai panduan:
SURAT PERNYATAAN KRONOLOGIS PENIPUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Lengkap Anda] Alamat : [Alamat Lengkap Anda] No. Telepon : [Nomor Telepon Anda] Email : [Alamat Email Anda]
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya telah menjadi korban penipuan dengan kronologis sebagai berikut:
I. Kronologis Kejadian
- [Tanggal]: Saya [jelaskan awal mula kejadian penipuan, contohnya: menerima telepon/email/pesan singkat dari seseorang yang mengaku sebagai ...]
- [Tanggal]: [jelaskan tahapan selanjutnya dari penipuan, contohnya: diminta untuk mentransfer uang ke rekening ... dengan alasan ...]
- [Tanggal]: [jelaskan kejadian selanjutnya, contohnya: saya mentransfer uang sebesar ... ke rekening ...]
- [Tanggal]: [jelaskan kejadian selanjutnya, contohnya: setelah saya transfer uang, ...]
- [Tanggal]: [jelaskan kejadian selanjutnya, contohnya: saya mencoba menghubungi ... namun tidak berhasil. Saya kemudian menyadari bahwa saya telah menjadi korban penipuan]
II. Bukti
Sebagai bukti, saya lampirkan:
- [Contoh: Screenshot percakapan di Whatsapp/Telegram/SMS/email]
- [Contoh: Bukti transfer uang]
- [Contoh: Dokumen/surat lainnya yang mendukung pernyataan]
III. Permohonan
Sehubungan dengan kejadian tersebut, saya memohon kepada pihak yang berwenang untuk:
- [Contoh: Menyelidiki kasus penipuan ini]
- [Contoh: Membantu saya untuk melacak pelaku penipuan]
- [Contoh: Membantu saya untuk mendapatkan kembali uang yang telah saya transfer]
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
[Tempat, Tanggal]
[Tanda Tangan]
[Nama Lengkap Anda]
Catatan:
- Silahkan Anda sesuaikan isi surat dengan kronologis kejadian penipuan yang Anda alami.
- Pastikan Anda memiliki bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pernyataan Anda.
- Anda dapat menyertakan lampiran berupa bukti-bukti yang mendukung pernyataan Anda.
- Anda dapat mengganti "pihak yang berwenang" dengan pihak yang Anda tuju, contohnya: Kepolisian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), atau pihak terkait lainnya.
Ingat:
- Anda harus membuat surat pernyataan ini dengan jujur dan benar.
- Anda harus menyimpan salinan surat pernyataan ini untuk keperluan Anda sendiri.
- Anda dapat menggunakan surat pernyataan ini untuk melapor kepada pihak berwenang atau untuk mengajukan tuntutan hukum.
Semoga contoh surat pernyataan ini bermanfaat bagi Anda.