Contoh Daftar Pustaka Tanpa Nama Penulis
Daftar pustaka adalah bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berfungsi untuk mencantumkan sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan. Terkadang, kita menemukan sumber referensi yang tidak mencantumkan nama penulisnya, seperti artikel dari situs web, peraturan pemerintah, atau dokumen resmi lainnya. Dalam kasus seperti ini, kita perlu mengetahui cara membuat daftar pustaka tanpa nama penulis.
Berikut beberapa contoh daftar pustaka tanpa nama penulis, sesuai dengan jenis sumbernya:
1. Artikel dari Situs Web
Contoh 1:
Judul Artikel. (Tahun). Nama Situs Web. Diperoleh dari URL.
Contoh 2:
[Nama website]. (Tahun). Judul Artikel. Diperoleh dari URL.
Contoh 3:
[Nama Organisasi/Institusi]. (Tahun). Judul Artikel. Diperoleh dari URL.
Catatan: Jika nama situs web sama dengan judul artikel, cukup tuliskan nama situs web sekali saja.
2. Peraturan Pemerintah
Contoh 1:
Peraturan Pemerintah Nomor ... Tahun ... tentang .... (Tahun). Diperoleh dari URL.
Contoh 2:
Undang-Undang Nomor ... Tahun ... tentang .... (Tahun). Diperoleh dari URL.
3. Dokumen Resmi
Contoh 1:
[Nama Dokumen Resmi]. (Tahun). [Nama Lembaga/Organisasi]. Diperoleh dari URL.
Contoh 2:
[Nama Dokumen Resmi]. (Tahun). [Kota/Negara]. Diperoleh dari URL.
4. Buku
Contoh:
[Judul Buku]. (Tahun). [Kota Penerbit]: [Nama Penerbit].
Catatan: Jika nama penulis tidak diketahui, bisa digantikan dengan "Anonim" atau "Tidak Dikenal".
Tips tambahan:
- Pastikan semua informasi yang diperlukan tercantum dalam daftar pustaka, seperti judul, tahun terbit, nama penerbit, dan URL (jika tersedia).
- Gunakan format yang konsisten untuk semua entri dalam daftar pustaka.
- Anda bisa menggunakan program referensi seperti Mendeley atau Zotero untuk membantu membuat daftar pustaka.
Penting: Daftar pustaka yang lengkap dan akurat sangat penting untuk menunjukkan kredibilitas karya tulis Anda. Pastikan Anda memahami aturan penulisan daftar pustaka dan menerapkannya secara konsisten.
