Contoh Penulisan Pengirim Surat yang Benar
Dalam penulisan surat, bagian pengirim merupakan elemen penting yang menunjukkan identitas pengirim surat. Penulisan pengirim yang benar dan lengkap akan memudahkan penerima dalam mengetahui siapa pengirim surat tersebut. Berikut adalah beberapa contoh penulisan pengirim surat yang benar:
1. Penulisan Pengirim untuk Surat Formal
Untuk surat formal, penulisan pengirim biasanya diawali dengan nama lengkap, diikuti dengan jabatan (jika ada), dan alamat lengkap.
Contoh:
- Nama Lengkap
- Jabatan (jika ada)
- Alamat Lengkap
- Nomor Telepon
- Alamat Email
Contoh penulisan:
- Ir. H. Joko Widodo
- Presiden Republik Indonesia
- Istana Merdeka, Jakarta Pusat
- (021) 34567890
- [email protected]
2. Penulisan Pengirim untuk Surat Non-Formal
Untuk surat non-formal, penulisan pengirim bisa lebih sederhana, dengan hanya mencantumkan nama dan alamat.
Contoh:
- Nama Pengirim
- Alamat Lengkap
Contoh penulisan:
- Dwi Lestari
- Jl. Mawar No. 10, Jakarta Selatan
3. Penulisan Pengirim untuk Surat Elektronik
Pada surat elektronik (email), penulisan pengirim biasanya menggunakan alamat email sebagai identitas pengirim.
Contoh:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan pengirim surat:
- Nama pengirim harus ditulis dengan benar dan lengkap.
- Jabatan pengirim (jika ada) harus ditulis dengan benar.
- Alamat pengirim harus ditulis dengan jelas dan lengkap, termasuk kode pos.
- Nomor telepon dan alamat email (jika ada) sebaiknya dicantumkan agar penerima dapat menghubungi pengirim dengan mudah.
Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut, Anda dapat menuliskan pengirim surat dengan benar dan sesuai dengan jenis surat yang Anda kirimkan.