Contoh Surat Borongan

6 min read Aug 29, 2024
Contoh Surat Borongan

Contoh Surat Borongan

Surat borongan merupakan surat perjanjian yang memuat kesepakatan antara pemberi kerja (principal) dengan kontraktor (pemborong) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dengan harga yang telah disepakati. Berikut ini contoh surat borongan:

Contoh Surat Borongan Pekerjaan Bangunan

SURAT PERJANJIAN KERJA BORONGAN

Nomor: .../..../....

Tanggal: ... ... ...

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  • Nama: [Nama Pemberi Kerja]
  • Alamat: [Alamat Pemberi Kerja]
  • Nomor Telpon: [Nomor Telpon Pemberi Kerja]
  • Sebagai: Pemberi Kerja (Principal)

Selanjutnya disebut Pihak Pertama

Dan

  • Nama: [Nama Kontraktor]
  • Alamat: [Alamat Kontraktor]
  • Nomor Telpon: [Nomor Telpon Kontraktor]
  • Sebagai: Kontraktor (Pemborong)

Selanjutnya disebut Pihak Kedua

Bersama-sama telah sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja borongan pekerjaan pembangunan/renovasi [Sebutkan Jenis Pekerjaan], yang selanjutnya disebut "Pekerjaan" dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1: Ruang Lingkup Pekerjaan

  1. Pekerjaan ini meliputi: [Daftar pekerjaan yang akan dikerjakan].
  2. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, spesifikasi teknis, dan syarat-syarat yang tertera dalam lampiran perjanjian ini.

Pasal 2: Harga dan Cara Pembayaran

  1. Harga total Pekerjaan ini adalah sebesar Rp. [Jumlah Harga], yang terbagi dalam [Jumlah Tahap] tahap pembayaran.
  2. Tahap pembayaran pertama sebesar [Persentase] dari total harga dibayarkan kepada Pihak Kedua setelah penandatanganan perjanjian ini.
  3. Tahap pembayaran selanjutnya sebesar [Persentase] dari total harga dibayarkan kepada Pihak Kedua setelah Pihak Pertama menerima laporan progres pekerjaan dari Pihak Kedua dan melakukan verifikasi lapangan.
  4. Pembayaran terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai dan dinyatakan diterima oleh Pihak Pertama.

Pasal 3: Jangka Waktu Pekerjaan

  1. Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan adalah selama [Jumlah] hari kalender terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini.
  2. Pihak Kedua wajib menyelesaikan Pekerjaan tepat waktu sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
  3. Jika Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan tepat waktu tanpa alasan yang sah, maka Pihak Pertama berhak untuk mengenakan denda keterlambatan sebesar [Jumlah] rupiah per hari.

Pasal 4: Garansi Pekerjaan

  1. Pihak Kedua memberikan garansi terhadap seluruh Pekerjaan selama [Jumlah] bulan terhitung sejak tanggal serah terima pekerjaan.
  2. Pihak Kedua wajib memperbaiki kerusakan atau cacat pada Pekerjaan yang terjadi selama masa garansi tanpa biaya tambahan bagi Pihak Pertama.

Pasal 5: Sanksi

  1. Jika terjadi pelanggaran terhadap perjanjian ini, maka Pihak yang melanggar wajib memberikan ganti rugi kepada Pihak yang dirugikan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Pasal 6: Penyelesaian Perselisihan

  1. Segala perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antara kedua belah pihak.
  2. Jika penyelesaian perselisihan melalui musyawarah tidak tercapai, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui pengadilan yang berwenang di [Nama Kota].

Pasal 7: Perubahan Perjanjian

  1. Perubahan atau penambahan terhadap perjanjian ini hanya dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.

Pasal 8: Ketentuan Lain

  1. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak memegang satu rangkap.
  2. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Demikian perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya.

[Nama Kota], ... ... ...

Pihak Pertama Pihak Kedua

[Nama Pemberi Kerja] [Nama Kontraktor]

[Tanda Tangan] [Tanda Tangan]

[Stempel] [Stempel]

[Nama Saksi] [Nama Saksi]

[Tanda Tangan] [Tanda Tangan]

Lampiran:

  • Gambar Rencana
  • Spesifikasi Teknis
  • Syarat-syarat Pekerjaan

Catatan:

  • Anda perlu menyesuaikan contoh surat ini dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
  • Pastikan untuk menyertakan detail informasi yang diperlukan, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan jangka waktu pekerjaan.
  • Sebaiknya konsultasikan dengan ahli hukum untuk memastikan legalitas dan kelengkapan surat borongan yang Anda buat.

Semoga contoh surat borongan ini bermanfaat!