Contoh Surat Hutang Piutang Perorangan

3 min read Sep 03, 2024
Contoh Surat Hutang Piutang Perorangan

Contoh Surat Hutang Piutang Perorangan

Surat hutang piutang merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai bukti tertulis atas transaksi pinjaman uang antara dua pihak, baik perorangan maupun badan usaha. Surat ini berisi kesepakatan tentang jumlah pinjaman, jangka waktu pembayaran, dan suku bunga (jika ada).

Berikut adalah contoh surat hutang piutang perorangan:

SURAT HUTANG PIUTANG

Nomor: .............................

Perihal: Perjanjian Pinjaman Uang

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama: ............................. Alamat: ............................. Nomor Identitas: ............................. Dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA

  2. Nama: ............................. Alamat: ............................. Nomor Identitas: ............................. Dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA

MENYATAKAN BAHWA:

Bahwa PIHAK PERTAMA telah meminjamkan uang kepada PIHAK KEDUA sejumlah Rp. ............................. (............................. Rupiah).

PIHAK KEDUA berjanji akan mengembalikan pinjaman tersebut kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya pada tanggal ............................. dengan rincian sebagai berikut:

  • Jumlah pokok pinjaman: Rp. .............................
  • Suku bunga: .............................% per bulan (jika ada)
  • Total yang harus dibayarkan: Rp. .............................

Kesepakatan ini dibuat dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, serta menjadi bukti sah di hadapan hukum.

Demikian surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak menerima satu rangkap.

PIHAK PERTAMA

.............................

PIHAK KEDUA

.............................

Catatan:

  • Ganti nama, alamat, dan informasi lain sesuai dengan data yang sebenarnya.
  • Pastikan kedua belah pihak menandatangani surat perjanjian.
  • Simpanlah surat perjanjian dengan baik sebagai bukti hukum.

Saran:

  • Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan notaris atau lawyer untuk membuat surat perjanjian hutang piutang yang lebih formal dan kuat secara hukum.
  • Anda juga dapat menambahkan klausul mengenai denda keterlambatan pembayaran, jaminan, dan hal-hal lain yang dianggap penting dalam perjanjian.

Dengan memiliki surat hutang piutang yang jelas dan lengkap, Anda dapat meminimalisir potensi konflik atau permasalahan di kemudian hari.