Contoh Surat Jawaban Gugatan Hak Asuh Anak
Berikut adalah contoh surat jawaban gugatan hak asuh anak yang dapat Anda gunakan sebagai panduan:
Perihal: Jawaban Terhadap Gugatan Hak Asuh Anak
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama
Di Tempat
Dengan hormat,
Menanggapi gugatan hak asuh anak yang diajukan oleh Saudara/Saudari [Nama Penggugat] dengan nomor perkara [Nomor Perkara], dengan ini kami, [Nama Tergugat], selaku Tergugat dalam perkara tersebut, mengajukan jawaban sebagai berikut:
I. Pendahuluan
- Bahwa Tergugat menerima surat panggilan sidang gugatan hak asuh anak dengan nomor perkara [Nomor Perkara] dan telah memahami isi dari gugatan tersebut.
- Bahwa Tergugat mengajukan jawaban atas gugatan tersebut untuk meluruskan beberapa hal yang dianggap tidak benar dan untuk mempertahankan hak asuh anak sesuai dengan kepentingan terbaik anak.
II. Pokok Perkara
- Perihal Permohonan Hak Asuh Anak
- Tergugat menolak permohonan Penggugat untuk mendapatkan hak asuh anak atas [Nama Anak].
- Tergugat berpendapat bahwa [Alasan Penolakan] dan berpendapat bahwa [Alasan Mengapa Tergugat Lebih Layak]
- Perihal Hak Kunjungan
- Tergugat [Setuju/Tidak Setuju] dengan permohonan Penggugat terkait hak kunjungan.
- Tergugat [Menyatakan Alasannya]
III. Alasan dan Dalil
- [Alasan dan Dalil Tergugat]
- [Alasan dan Dalil Tergugat]
- [Alasan dan Dalil Tergugat]
IV. Tuntutan
Berdasarkan alasan dan dalil tersebut di atas, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memutuskan:
- Menolak seluruh tuntutan Penggugat.
- Menetapkan hak asuh anak atas [Nama Anak] berada di tangan Tergugat.
- Menetapkan hak kunjungan Penggugat terhadap [Nama Anak] sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak/keputusan Majelis Hakim.
- Membebankan biaya perkara kepada Penggugat.
Demikian jawaban ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan semoga dapat dipertimbangkan oleh Majelis Hakim.
Hormat kami,
[Nama Tergugat]
[Tanda Tangan]
[Stempel]
Catatan:
- Silakan ganti bagian yang diapit tanda kurung siku dengan informasi yang sesuai dengan kasus Anda.
- Konsultasikan dengan lawyer atau mediator untuk mendapatkan panduan dan bantuan hukum yang lebih spesifik.
Peringatan: Contoh surat ini hanya untuk panduan dan tidak dapat digunakan sebagai pengganti konsultasi hukum profesional. Setiap kasus memiliki karakteristik sendiri dan membutuhkan penanganan khusus.