Contoh Surat Kuasa Ambil Barang
Surat kuasa ambil barang merupakan dokumen resmi yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain untuk mengambil barang atas namanya. Surat ini diperlukan untuk memberikan wewenang kepada orang yang ditunjuk untuk mengambil barang tersebut.
Berikut ini adalah contoh surat kuasa ambil barang:
SURAT KUASA
Nomor: ...................
Yang Menyerahkan Kuasa:
Nama : .......................
Alamat : .......................
Nomor Identitas : .......................
Yang Menerima Kuasa:
Nama : .......................
Alamat : .......................
Nomor Identitas : .......................
Perihal: Kuasa Pengambilan Barang
Dengan ini saya, yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama: .......................
- Alamat: .......................
- Nomor Identitas: .......................
Menyerahkan kuasa kepada:
- Nama: .......................
- Alamat: .......................
- Nomor Identitas: .......................
Untuk mengambil barang atas nama saya, berupa:
- Nama Barang: .......................
- Jumlah: .......................
- Nomor Seri: .......................
- Lokasi Pengambilan: .......................
Yang berada di [Nama Tempat/Toko/Perusahaan]
Kuasa ini berlaku untuk jangka waktu [Durasi].
Demikian surat kuasa ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Yang Menyerahkan Kuasa,
.......................
Yang Menerima Kuasa,
.......................
Catatan:
- Pastikan semua data yang tercantum dalam surat kuasa lengkap dan benar.
- Anda dapat memodifikasi contoh surat kuasa ini sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Surat kuasa harus ditandatangani oleh kedua belah pihak.
- Anda dapat melampirkan fotokopi identitas diri sebagai bukti identitas.
- Surat kuasa harus dilegalisir oleh pejabat yang berwenang jika dibutuhkan.
Semoga contoh surat kuasa ini membantu Anda.
Penting:
- Pastikan Anda menyertakan informasi yang benar dan lengkap dalam surat kuasa.
- Simpanlah salinan surat kuasa sebagai bukti.
- Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai surat kuasa, konsultasikan dengan ahli hukum.
