Contoh Surat Kuasa Tagihan Hutang
Berikut ini adalah contoh surat kuasa tagihan hutang yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:
Surat Kuasa Tagihan Hutang
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Pemberi Kuasa] Alamat : [Alamat Pemberi Kuasa] No. KTP : [Nomor KTP Pemberi Kuasa]
Dengan ini memberikan kuasa kepada:
Nama : [Nama Penerima Kuasa] Alamat : [Alamat Penerima Kuasa] No. KTP : [Nomor KTP Penerima Kuasa]
Untuk dan atas nama saya, melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Menagih pembayaran hutang atas nama [Nama Debitur] dengan jumlah [Jumlah Hutang] yang tertuang dalam [Nomor Faktur/Surat Perjanjian]
- Melakukan negosiasi dengan [Nama Debitur] mengenai pembayaran hutang
- Melakukan tindakan hukum yang diperlukan untuk mendapatkan pembayaran hutang, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Mengajukan somasi kepada [Nama Debitur]
- Mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri
- Melakukan upaya paksa untuk mendapatkan pembayaran hutang
- Menerima pembayaran hutang atas nama saya dan mengeluarkan kwitansi pembayaran
- Menandatangani dokumen yang diperlukan dalam rangka penagihan hutang
Kuasa ini diberikan dengan segala hak dan kewenangan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penagihan hutang.
Kuasa ini berlaku selama [Durasi Kuasa] terhitung sejak tanggal [Tanggal Surat Kuasa] dan dapat dicabut sewaktu-waktu dengan surat tertulis.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang memberikan kuasa,
[Nama Pemberi Kuasa]
Yang menerima kuasa,
[Nama Penerima Kuasa]
Catatan:
- Anda dapat menyesuaikan contoh surat kuasa ini dengan kebutuhan dan kasus Anda.
- Pastikan Anda memasukkan data yang lengkap dan benar.
- Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan lawyer atau notaris untuk membuat surat kuasa yang sah dan sesuai dengan hukum.
Tips Membuat Surat Kuasa:
- Jelas dan spesifik: Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan cantumkan tujuan serta kewenangan penerima kuasa secara spesifik.
- Tentukan jangka waktu: Batasi jangka waktu berlakunya surat kuasa agar tidak berlaku selamanya.
- Tentukan kewenangan: Sebutkan secara rinci apa saja yang dapat dilakukan oleh penerima kuasa, termasuk kewenangan untuk melakukan tindakan hukum.
- Tanda tangan dan cap: Pastikan surat kuasa ditandatangani oleh pemberi kuasa dan penerima kuasa, serta dicap jika diperlukan.
- Simpan dengan baik: Simpan salinan surat kuasa dengan baik untuk bukti dan referensi di kemudian hari.