Contoh Surat Perjanjian Borongan Bangunan

4 min read Oct 18, 2024
Contoh Surat Perjanjian Borongan Bangunan

Contoh Surat Perjanjian Borongan Bangunan

Surat perjanjian borongan bangunan merupakan dokumen penting yang mengatur hubungan antara pemilik bangunan dengan kontraktor dalam proses pembangunan. Dokumen ini memuat kesepakatan mengenai ruang lingkup pekerjaan, biaya, jangka waktu, dan tanggung jawab masing-masing pihak. Berikut contoh surat perjanjian borongan bangunan:

SURAT PERJANJIAN BORONGAN BANGUNAN

Nomor: [Nomor Surat Perjanjian]

Tanggal: [Tanggal Surat Perjanjian]

Yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. [Nama Pemilik Bangunan]

    • Beralamat di: [Alamat Pemilik Bangunan]
    • Selanjutnya disebut "Pemilik"
  2. [Nama Kontraktor]

    • Beralamat di: [Alamat Kontraktor]
    • Selanjutnya disebut "Kontraktor"

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian borongan bangunan dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1: Tujuan

Perjanjian ini bertujuan untuk mengatur hubungan hukum antara Pemilik dan Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan borongan bangunan [Sebutkan Jenis Bangunan] yang berlokasi di [Alamat Lokasi Bangunan].

Pasal 2: Ruang Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan borongan meliputi:

  • [Rincian Pekerjaan]
  • [Rincian Pekerjaan]
  • [Rincian Pekerjaan]

Pasal 3: Biaya dan Pembayaran

  1. Biaya total pekerjaan adalah: [Jumlah Uang].
  2. Pembayaran dilakukan dengan cara:
    • [Cara Pembayaran]
    • [Cara Pembayaran]
  3. Jadwal pembayaran:
    • [Rincian Jadwal Pembayaran]

Pasal 4: Jangka Waktu Pekerjaan

  1. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah [Jumlah Waktu] terhitung sejak tanggal [Tanggal Mulai Pekerjaan] sampai dengan tanggal [Tanggal Selesai Pekerjaan].
  2. Jika pekerjaan terlambat selesai, Kontraktor wajib membayar denda sebesar [Besar Denda] per hari keterlambatan.

Pasal 5: Tanggung Jawab

  1. Pemilik bertanggung jawab untuk:

    • Menyediakan lahan bangunan.
    • Mengurus perizinan pembangunan.
    • Memberikan akses untuk pelaksanaan pekerjaan.
  2. Kontraktor bertanggung jawab untuk:

    • Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan rencana bangunan.
    • Menjamin kualitas dan keamanan bangunan.
    • Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan perjanjian.
    • Memberikan garansi terhadap kerusakan akibat kesalahan konstruksi.

Pasal 6: Penyelesaian Sengketa

Segala permasalahan yang timbul akibat perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah. Jika tidak tercapai kesepakatan, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui pengadilan yang berwenang.

Pasal 7: Perubahan Perjanjian

Perubahan perjanjian hanya dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.

Pasal 8: Ketentuan Lain

  1. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing pihak memegang satu eksemplar.
  2. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Demikian perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang Menyetujui,

Pemilik Kontraktor

[Nama Pemilik Bangunan] [Nama Kontraktor]

[Tanda Tangan] [Tanda Tangan]

[Stempel] [Stempel]


Catatan:

Contoh surat perjanjian di atas hanya sebagai panduan. Anda perlu memodifikasi isi surat perjanjian sesuai dengan kebutuhan dan kondisi proyek.

Saran:

  • Konsultasikan dengan ahli hukum untuk memastikan isi perjanjian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Buatlah perjanjian secara rinci dan jelas untuk menghindari sengketa di kemudian hari.