Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang Perorangan

6 min read Oct 18, 2024
Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang Perorangan

Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang Perorangan

Surat Perjanjian Hutang Piutang merupakan dokumen penting yang mengatur hubungan hukum antara pihak yang meminjamkan uang (kreditur) dan pihak yang meminjam uang (debitur). Berikut contoh surat perjanjian hutang piutang perorangan yang bisa Anda gunakan sebagai referensi:

Surat Perjanjian Hutang Piutang

Nomor : .../SPHP/..../....

Pada hari ini ..., tanggal ... bulan ... tahun .... bertempat di ...., kami yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama : ... Alamat : ... Nomor Identitas : ... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA/KREDITUR.

  2. Nama : ... Alamat : ... Nomor Identitas : ... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA/DEBITUR.

Kedua belah pihak sepakat untuk membuat dan menandatangani Surat Perjanjian Hutang Piutang dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 : Pokok Hutang

  1. Pihak Pertama/KREDITUR memberikan pinjaman kepada Pihak Kedua/DEBITUR sejumlah Rp. ... (..... Rupiah).
  2. Pinjaman tersebut digunakan oleh Pihak Kedua/DEBITUR untuk .... (tuliskan maksud dan tujuan pinjaman).

Pasal 2 : Jangka Waktu Pelunasan

  1. Pihak Kedua/DEBITUR berkewajiban melunasi pinjaman kepada Pihak Pertama/KREDITUR selambat-lambatnya pada tanggal ... bulan ... tahun ....
  2. Jangka waktu pelunasan dapat diperpanjang atas kesepakatan bersama kedua belah pihak yang dituangkan dalam surat perjanjian baru.

Pasal 3 : Bunga

  1. Pihak Kedua/DEBITUR wajib membayar bunga atas pinjaman sebesar ... % (.... persen) per bulan dari pokok pinjaman.
  2. Bunga dihitung berdasarkan perhitungan bunga ... (tuliskan jenis perhitungan bunga, contoh: flat, anuitas, dan lain-lain).
  3. Pembayaran bunga dilakukan ... (tuliskan cara pembayaran bunga, contoh: dibayarkan bersamaan dengan pokok hutang, dibayarkan secara berkala, dan lain-lain).

Pasal 4 : Cara Pelunasan

  1. Pelunasan hutang dilakukan oleh Pihak Kedua/DEBITUR kepada Pihak Pertama/KREDITUR melalui ... (tuliskan cara pelunasan hutang, contoh: transfer bank, tunai, dan lain-lain).
  2. Pihak Kedua/DEBITUR bertanggung jawab atas semua biaya yang timbul dari proses pelunasan hutang.

Pasal 5 : Denda

  1. Jika Pihak Kedua/DEBITUR terlambat melunasi hutang, maka dikenakan denda sebesar ... % (.... persen) per hari dari jumlah pokok hutang yang terlambat dibayarkan.
  2. Denda dihitung berdasarkan perhitungan ... (tuliskan jenis perhitungan denda, contoh: flat, anuitas, dan lain-lain).

Pasal 6 : Ketentuan Lain

  1. Pihak Kedua/DEBITUR wajib menjaga kerahasiaan tentang perjanjian ini.
  2. Segala bentuk sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
  3. Jika terjadi perselisihan yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui ... (tuliskan cara penyelesaian sengketa, contoh: pengadilan negeri, lembaga arbitrase, dan lain-lain).

Pasal 7 : Pembatalan Perjanjian

  1. Perjanjian ini dapat dibatalkan atas kesepakatan bersama kedua belah pihak yang dituangkan dalam surat pembatalan.
  2. Perjanjian ini dapat dibatalkan oleh Pihak Pertama/KREDITUR jika Pihak Kedua/DEBITUR terbukti melakukan ... (tuliskan alasan pembatalan perjanjian, contoh: wanprestasi, penipuan, dan lain-lain).

Pasal 8 : Penutup

Surat Perjanjian Hutang Piutang ini dibuat rangkap 2 (dua) lembar, masing-masing pihak memegang 1 (satu) lembar dengan kekuatan hukum yang sama.

Yang Menyetujui,

PIHAK PERTAMA/KREDITUR

PIHAK KEDUA/DEBITUR

..................................

..................................

Catatan:

  • Silahkan ubah contoh surat perjanjian hutang piutang ini sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Anda bisa menambahkan pasal-pasal lain yang diperlukan untuk melindungi kepentingan kedua belah pihak.
  • Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ahli hukum untuk memastikan isi surat perjanjian hutang piutang ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Saran Tambahan

  • Pastikan kedua belah pihak memahami isi dan isi dari setiap pasal dalam surat perjanjian.
  • Simpan surat perjanjian di tempat yang aman dan mudah diakses.
  • Salinan surat perjanjian dapat diberikan kepada saksi yang mengetahui proses pinjaman.
  • Jangan lupa untuk menandatangani dan membubuhi materai pada surat perjanjian.

Semoga contoh surat perjanjian hutang piutang ini dapat bermanfaat bagi Anda.