Contoh Surat Perjanjian Kesepakatan Keluarga
Surat perjanjian kesepakatan keluarga merupakan dokumen tertulis yang berisi kesepakatan bersama antar anggota keluarga. Kesepakatan ini dibuat untuk mengatur hal-hal penting dalam keluarga, seperti pembagian harta, kewajiban dan hak anggota keluarga, dan lain sebagainya.
Surat perjanjian kesepakatan keluarga ini penting dibuat untuk menghindari konflik dan perselisihan di masa depan. Berikut contoh surat perjanjian kesepakatan keluarga yang dapat dijadikan sebagai acuan:
SURAT PERJANJIAN KESEPAKATAN KELUARGA
Nomor: ..../SKK/..../....
Yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama: ..... Alamat: ..... Nomor Identitas: ..... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri
- Nama: ..... Alamat: ..... Nomor Identitas: ..... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri
- Nama: ..... Alamat: ..... Nomor Identitas: ..... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri
Selanjutnya disebut sebagai "PIHAK PERTAMA"
Dan
Nama: ..... Alamat: ..... Nomor Identitas: ..... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri 2. Nama: ..... Alamat: ..... Nomor Identitas: ..... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri 3. Nama: ..... Alamat: ..... Nomor Identitas: ..... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri
Selanjutnya disebut sebagai "PIHAK KEDUA"
Bersama-sama disebut sebagai "PARA PIHAK"
Menyatakan bahwa telah dicapai kesepakatan sebagai berikut:
Pasal 1 - Pokok Perjanjian
Perjanjian ini dibuat untuk mengatur (sebutkan hal yang ingin diatur dalam perjanjian, contoh: pembagian warisan, kewajiban dan hak anak, dsb) di dalam keluarga PARA PIHAK.
Pasal 2 - Pembagian Warisan
(Sebutkan detail pembagian warisan. Contoh: Semua harta milik Bapak/Ibu (nama orang tua) akan dibagi secara adil kepada semua anak, dengan rincian: )
- Anak pertama mendapatkan ....
- Anak kedua mendapatkan ....
- Anak ketiga mendapatkan ....
- Dan seterusnya.
(Jika ada harta yang diwariskan secara khusus kepada anggota keluarga tertentu, sebutkan dalam pasal ini.)
(Jika ada harta yang tidak dibagi, sebutkan dalam pasal ini.)
Pasal 3 - Kewajiban dan Hak Anggota Keluarga
(Sebutkan detail kewajiban dan hak anggota keluarga. Contoh: )
- Semua anggota keluarga wajib saling menghormati, menjaga, dan membantu.
- Anak-anak wajib menghormati orang tua dan kakak-kakak.
- Orang tua wajib membimbing dan mendidik anak-anak.
- Dan seterusnya.
(Jika ada kewajiban dan hak yang khusus, sebutkan dalam pasal ini.)
Pasal 4 - Penyelesaian Sengketa
(Sebutkan mekanisme penyelesaian sengketa yang terjadi di antara anggota keluarga. Contoh: )
- Setiap sengketa akan diselesaikan secara musyawarah mufakat antar anggota keluarga.
- Jika tidak tercapai kesepakatan, maka sengketa akan diselesaikan melalui (sebutkan mekanisme penyelesaian sengketa, contoh: jalur hukum, pengadilan agama, mediator, dsb).
Pasal 5 - Ketentuan Lain
(Sebutkan ketentuan lain yang diperlukan. Contoh: )
- Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK.
- Perjanjian ini dapat diubah atau dibatalkan atas kesepakatan semua PARA PIHAK.
- Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) lembar, masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama, dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.
**Demikianlah perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada tanggal (sebutkan tanggal).
PIHAK PERTAMA
Nama: ..... Tanda Tangan: .....
PIHAK KEDUA
Nama: ..... Tanda Tangan: .....
(Saksi)
Nama: ..... Tanda Tangan: .....
(Saksi)
Nama: ..... Tanda Tangan: .....
Catatan:
- Contoh surat perjanjian kesepakatan keluarga ini hanya contoh, dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga.
- Pastikan untuk menyertakan semua informasi yang diperlukan dan relevan dengan kesepakatan yang ingin dibuat.
- Disarankan untuk berkonsultasi dengan lawyer atau notaris untuk mendapatkan nasihat hukum sebelum membuat perjanjian ini.
Semoga contoh ini membantu dalam membuat surat perjanjian kesepakatan keluarga yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
