Contoh Surat Perjanjian Penyewaan Sawah

Brainly

6 min read

·

Oct 19, 2024

39

Share

Contoh Surat Perjanjian Penyewaan Sawah

Surat Perjanjian Penyewaan Sawah ini dibuat dan ditandatangani di [Tempat] pada tanggal [Tanggal] oleh dan antara:

1. [Nama Penyewa] yang beralamat di [Alamat Penyewa] (selanjutnya disebut "Pihak Pertama").
2. [Nama Pemilik Sawah] yang beralamat di [Alamat Pemilik Sawah] (selanjutnya disebut "Pihak Kedua").

Kedua belah pihak sepakat untuk membuat Surat Perjanjian Penyewaan Sawah ini dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1: Objek Sewa

1. Objek sewa dalam perjanjian ini adalah sebidang sawah yang terletak di [Lokasi Sawah], dengan luas [Luas Sawah] (selanjutnya disebut "Sawah").
2. Batas-batas Sawah adalah sebagai berikut:
   • Utara: [Batas Utara]
   • Selatan: [Batas Selatan]
   • Timur: [Batas Timur]
   • Barat: [Batas Barat]

Pasal 2: Masa Sewa

1. Masa sewa Sawah adalah selama [Durasi Sewa] terhitung sejak tanggal [Tanggal Mulai Sewa] hingga tanggal [Tanggal Akhir Sewa].

Pasal 3: Harga Sewa

1. Pihak Pertama setuju untuk membayar harga sewa kepada Pihak Kedua sebesar [Jumlah Harga Sewa] [Satuan Harga Sewa] untuk seluruh masa sewa.
2. Pembayaran harga sewa dilakukan secara [Cara Pembayaran] (misalnya: lunas di muka, cicilan) pada tanggal [Tanggal Pembayaran] setiap [Periode Pembayaran].

Pasal 4: Kewajiban Pihak Pertama

1. Pihak Pertama wajib membayar harga sewa sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Pasal 3.
2. Pihak Pertama wajib menjaga Sawah dengan baik dan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi selama masa sewa, kecuali kerusakan akibat bencana alam.
3. Pihak Pertama wajib mematuhi peraturan yang berlaku di tempat Sawah berada.
4. Pihak Pertama wajib mengembalikan Sawah kepada Pihak Kedua dalam kondisi yang baik sesuai dengan kondisi awal saat menerima, kecuali kerusakan akibat bencana alam.

Pasal 5: Kewajiban Pihak Kedua

1. Pihak Kedua menjamin bahwa dirinya adalah pemilik sah atas Sawah yang disewakan.
2. Pihak Kedua tidak boleh mengganggu Pihak Pertama selama masa sewa.
3. Pihak Kedua wajib memberikan akses bagi Pihak Pertama untuk menggunakan Sawah sesuai dengan perjanjian.

Pasal 6: Pemutusan Perjanjian

1. Perjanjian ini dapat diputus sebelum masa sewa berakhir jika:
   • Pihak Pertama tidak membayar harga sewa selama [Jumlah Periode Tunggakan] periode.
   • Pihak Pertama melanggar ketentuan perjanjian yang merugikan Pihak Kedua.
   • Terjadi bencana alam yang mengakibatkan Sawah tidak dapat digunakan.
2. Pihak yang memutuskan perjanjian wajib memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis minimal [Durasi Pemberitahuan] hari sebelum tanggal pemutusan.
3. Jika perjanjian diputus sebelum masa sewa berakhir, maka Pihak Pertama wajib mengembalikan Sawah kepada Pihak Kedua dalam kondisi yang baik sesuai dengan kondisi awal saat menerima.

Pasal 7: Penyelesaian Sengketa

1. Segala sengketa yang timbul akibat pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat antara kedua belah pihak.
2. Jika penyelesaian sengketa melalui musyawarah mufakat tidak tercapai, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa melalui jalur hukum di Pengadilan Negeri [Nama Kota].

Pasal 8: Hal-hal Lain

1. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing bermaterai cukup, dan memiliki kekuatan hukum yang sama.
2. Segala hal yang tidak diatur dalam Perjanjian ini akan diselesaikan dengan cara yang adil dan merata bagi kedua belah pihak.

Demikian Surat Perjanjian Penyewaan Sawah ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Pihak Pertama

[Nama Penyewa]

Pihak Kedua

[Nama Pemilik Sawah]

Saksi-Saksi

1. [Nama Saksi 1]
2. [Nama Saksi 2]

Catatan:

• Anda dapat mengganti isi contoh perjanjian ini sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan Anda dengan pihak lain.
• Pastikan Anda memahami isi perjanjian dan semua klausul di dalamnya sebelum menandatangani.
• Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan notaris untuk mendapatkan bantuan dalam pembuatan dan pengesahan perjanjian.